Jumat, 09 Desember 2011

ULUMUL QUR'AN

I. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah firman / kalam
Allah yang merupakan mukjizat,
diturunkan berupa wahyu
kepada Rasulullah Muhammad
saw. dikumpulkan pada satu
mushaf mulai dari surat Al-
Fatihah sampai surat An-Naas
dan dinukil kepada kita secara
mutawatir, membaca dan
mempelajarinya nya merupakan
ibadah yang mendapat pahala.
Nama atau sebutan lain bagi Al-
Qur’an :
1. Al-Kitab –buku yang tertulis-
disebutkan dalam QS Ad-Dukhan,
ayat 2 : “Demi Kitab (Al- Qur’an)
yang menjelaskan”
2. Adz-Dzikra –peringatan-
disebutkan dalam QS Al-Hijr, ayat
9 : “Sesungguhnya kamilah yang
menurunkan adz-Dzikra (Al-
Qur’an) dan sesungguhnya kami
benar-benar memeliharanya”.
3. Al-Qaul –ucapan- disebutkan
dalam QS Al-Qashash ayat 51 :
“Dan sesungguhnya telah kami
turunkan berturut-turut
perkataan ini (Al-Qur’an) kepada
mereka agar mereka mendapat
pelajaran”.
4. Al-Kalam -firman- disebutkan
dalam QS At-Taubah ayat 6 :
“Dan jika diantara orang-orang
musyrikin itu meminta
perlindungan kepadamu, maka
lindungilah ia supaya ia sempat
mendengar Kalam Allah (Al-
Qur’an), kemudian antarkanlah
ia ke tempat yang aman
baginya. Demikian itu
disebabkan mereka kaum yang
tidak mengerti”.
5. At-Tanzil –yang diturunkan-
disebutkan dalam QS Asy-
Syu’ara ayat 192 : “Dan
sesungguhnya (Al-Qur’an) ini
benar-benar diturunkan oleh
tuhan semesta alam”.
6. Al-Furqan –pembeda-
disebutkan dalam QS Al-Furqan
ayat 1 : “Maha suci Allah yang
telah menurunkan Al-Furqan (Al-
Qur’an) kepada hamba-Nya, agar
dia memberi peringatan kepada
seluruh alam”.
7. Ar-Ruh –jiwa- disebutkan
dalam QS Asy-Syura ayat 42 :
“Dan demikianlah Kami
wahyukan kepadamu Ruh (Al-
Qur’an) dengan perintah Kami”.
8. Al-Balagh –penyampaian-
disebutkan dalam QS Ibrahim
ayat 52 : “(Al-Qur’an) ini adalah
penyampaian yang cukup
kepada manusia supaya mereka
diberi peringatan dengan dia”.
9. Al-Basaha’ir –pedoman-
disebutkan dalam QS Al-Jatsiyah
ayat 20 : “(Al-Qur’an) ini adalah
pedoman bagi manusia,
petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang meyakini”.
10. Al-Bayan –penerangan-
disebutkan dalam QS Ali – Imron
ayat 138 : “(Al-Qur’an) ini adalah
penerangan bagi seluruh
manusia dan petunjuk serta
pelajaran bagi orang-orang
yang bertaqwa”.
11. An-Nur –cahaya- disebutkan
dalam QS An-Nisa’ ayat 174 :
“Hai manusia sesungguhnya
telah datang kepadamu bukti
kebenaran dari tuhanmu dan
telah Kami turunkan kepadamu
cahaya (Al-Qur’an) yang terang
benderang”.
12. Al-Huda –petunjuk-
disebutkan dalam QS At-Taubah
ayat 33 : “Dia lah yang telah
mengutus Rasul-Nya (dengan
membawa) petunjuk (Al-Qur’an)
dan agama yang benar”.
Sebutan lain untuk Al-Qur’an
yang berupa sifat :
1. Nur (cahaya) QS An Nisa’ :
174.
2. Huda (petunjuk), syifa’ (obat),
Rahmat dan Mau’izah (nasehat)
QS Yunus : 57.
3. Mubin (yang menerangkan)
QS Al-Maidah : 15.
4. Mubarak (yang diberkati) QS
Al-An’am : 92.
5. Busyra (khabar gembira) QS
Al-Baqoroh : 97.
6. Azis (mulia) QS Fussilat : 41.
7. Majid (yang dihormati) QS Al-
Buruj : 21.
8. Basyir (pembawa khabar
gembira) dan nadzir (pembawa
peringatan) QS Fussilat : 3-4.
Perbedaan Al-Qur’an dengan
Hadis Qudsi :
1. Al-Qur’an adalah mukjizat dan
mengandung tantangan kepada
seluruh manusia dan Jin yang
mereka semua tidak akan dapat
membuat yang serupa dengan
Al-Qur’an walau satu ayat pun.
Sedangkan hadis qudsi bukan
merupakan mukjizat dan tidak
mengandung tantangan.
2. Seluruh isi Al-Qur’an dinukil
secara mutawatir dan qoth’i,
sedangkan hadis qudsi
kebanyakan adalah khabar ahad
yang sebatas dzan (dugaan).
3. Al-Qur’an semuanya berasal
dari Allah baik makna maupun
redaksi lafalnya, sedangkan
hadis qudsi maknanya saja dari
Allah, sedangkan redaksi
lafalnya dari Rasulullah atau dari
periwayat hadis.
4. Perlakuan terhadap Al-Qur’an
yaitu : dilarang menyentuhnya
bagi yang berhadas kecil,
dilarang membacanya bagi yang
ber hadas besar, tidak berlaku
bagi hadis qudsi.
5. Membaca Al-Qur’an setiap
hurufnya mendatangkan pahala,
sedang membaca hadis qudsi
tidak.
Kandungan Al-Qur’an
1. Doktrin I’tikad dan akidah.
2. Hukum-hukum ibadah,
muamalah, munakahat, Uqubat
(sanksi)
3. Hukum halal-haram.
4. Janji (khabar gembira) dan
ancaman (peringatan).
5. Science Ilmiah.
6. Kisah – kisah.
Pem-Wahyu-an Al-Qur’an
Wahyu adalah Kalam Allah yang
diturunkan kepada salah
seorang Nabi/Rasul-Nya,
mengenai hukum syariat dan
sejenisnya, yang bila tersusun
dalam lembaran (luh/mushaf)
disebut sebagai kitab suci.
Cara turunnya wahyu kepada
Rasulullah :
1. Melalui mimpi yang benar
(ru’yah shadiqah)
2. Dihembuskan oleh Malaikat
Jibril kedalam hati Rasulullah.
3. Malaikat Jibril menjelma
sebagai seorang laki-laki yang
menyampaikan wahyu kepada
Rasulullah dengan kata-kata.
4. Malaikat Jibril menyampaikan
wahyu dalam bentuknya yang
asli (mempunyai 600 sayap).
5. Malaikat Jibril menyampaikan
wahyu dalam bentuk seperti
gemerincingnya lonceng. Ini
cara penerimaan wahyu yang
paling berat, sampai-sampai
Rasulullah berpeluh-keringat
ketika menerima wahyu berupa
gemerincingnya lonceng ini.
6. Allah berbicara secara
langsung dari balik tabir (saat
Isra’ Mi’raj). Sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah :
“Dan tiada seorang manusiaa
pun Allah akan berbicara
kepadanya, kecuali dengan
perantaraan wahyu atau dari
balik tabir atau dengan
mengutus utusan (malaikat) lalu
diwahyukan kepadanya dengan
seizin-Nya apa yang Dia
kehendaki. Dia sungguh Maha
Tinggi dan Maha Bijaksana” (QS
Asy-Syura [42] : 51)
Semua ucapan Rasulullah adalah
kebenaran, jaminan ini
didasarkan pada firman Allah :
“Apa yang diucapkannya itu
tidak lain adalah wahyu yang
diwahyukan kepadanya” (QS
An-Najm [53] : 4).
“Katakanlah : ‘Tidaklah patut
bagiku untuk menggantikannya
dari pihak diriku sendiri. Aku
tidak mengikuti kecuali yang
diwahyukan kepadaku” (QS
Yunus [10] : 15).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar