Senin, 28 November 2011

TAFSIR SURAH AL KAFIRUN

. [TAFSIR] : AL-KAAFIRUN Ayat [6] Hal:1/1
1 Katakanlah: `Hai orang-orang
kafir, (QS. 109:1)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 1 - 2
ﻗُﻞْ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭﻥَ (1) ﻟَﺎ ﺃَﻋْﺒُﺪُ ﻣَﺎ
ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ 2) )
Telah diriwayatkan bahwa Walid
bin Mugirah, 'As bin Wail As
Sahmi, Aswad bin Abdul Muttalib
dan Umaiyah bin Khalaf bersama
rombongan pembesar-pembesar
Quraisy datang menemui Nabi
SAW. menyatakan, "Hai
Muhammad! Marilah engkau
mengikuti agama kami dan kami
mengikuti agamamu dan engkau
bersama kami dalam semua
masalah yang kami hadapi,
engkau menyembah Tuhan kami
setahun dan kami menyembah
Tuhanmu setahun. Jika agama
yang engkau bawa itu benar,
maka kami berada bersamamu
dan mendapat bagian darinya,
dan jika ajaran yang ada pada
kami itu benar, maka engkau
telah bersekutu pula bersama-
sama kami dan engkau akan
mendapat bagian pula
daripadanya". Beliau menjawab,
"Aku berlindung kepada Allah
dari mempersekutukan-Nya".
Lalu turunlah surah Al Kafirun
sebagai jawaban terhadap
ajakan mereka.
Kemudian Nabi SAW pergi ke
Masjidilharam menemui orang-
orang Quraisy yang sedang
berkumpul di sana dan membaca
surah Al Kafirun ini, maka
mereka berputus asa untuk
dapat bekerja sama dengan Nabi
SAW. Sejak itu mulailah orang-
orang Quraisy meningkatkan
permusuhan mereka ke pada
Nabi dengan menyakiti beliau
dan para sahabatnya, sehingga
tiba masanya hijrah ke Madinah.
Dalam ayat-ayat ini Allah
memerintahkan Nabi-Nya agar
menyatakan kepada orang-
orang kafir, bahwa "Tuhan"
yang kamu sembah bukanlah
"Tuhan" yang saya sembah,
karena kamu menyembah
"tuhan" yang memerlukan
pembantu dan mempunyai anak
atau ia menjelma dalam sesuatu
bentuk atau dalam sesuatu rupa
atau bentuk-bentuk lain yang
kau dakwakan.
Sedang saya menyembah Tuhan
yang tidak ada tandingan-Nya
dan tidak ada sekutu bagi-Nya;
tidak mempunyai anak, tidak
mempunyai teman wanita dan
tidak menjelma dalam sesuatu
tubuh. Akal tidak sanggup
menerka bagaimana Dia, tidak
ditentukan oleh tempat dan
tidak terikat oleh masa, tidak
memerlukan perantaraan dan
tidak pula memerlukan
penghubung.
Maksudnya; perbedaan sangat
besar antara "tuhan" yang kamu
sembah dengan "Tuhan" yang
saya sembah. Kamu menyakiti
tuhanmu dengan sifat-sifat
yang tidak layak sama sekali
bagi Tuhan yang saya sembah.
2 Aku tidak menyembah apa
yang kamu sembah. (QS. 109:2)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 1 - 2
ﻗُﻞْ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭﻥَ (1) ﻟَﺎ ﺃَﻋْﺒُﺪُ ﻣَﺎ
ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ 2) )
Telah diriwayatkan bahwa Walid
bin Mugirah, 'As bin Wail As
Sahmi, Aswad bin Abdul Muttalib
dan Umaiyah bin Khalaf bersama
rombongan pembesar-pembesar
Quraisy datang menemui Nabi
SAW. menyatakan, "Hai
Muhammad! Marilah engkau
mengikuti agama kami dan kami
mengikuti agamamu dan engkau
bersama kami dalam semua
masalah yang kami hadapi,
engkau menyembah Tuhan kami
setahun dan kami menyembah
Tuhanmu setahun. Jika agama
yang engkau bawa itu benar,
maka kami berada bersamamu
dan mendapat bagian darinya,
dan jika ajaran yang ada pada
kami itu benar, maka engkau
telah bersekutu pula bersama-
sama kami dan engkau akan
mendapat bagian pula
daripadanya". Beliau menjawab,
"Aku berlindung kepada Allah
dari mempersekutukan-Nya".
Lalu turunlah surah Al Kafirun
sebagai jawaban terhadap
ajakan mereka.
Kemudian Nabi SAW pergi ke
Masjidilharam menemui orang-
orang Quraisy yang sedang
berkumpul di sana dan membaca
surah Al Kafirun ini, maka
mereka berputus asa untuk
dapat bekerja sama dengan Nabi
SAW. Sejak itu mulailah orang-
orang Quraisy meningkatkan
permusuhan mereka ke pada
Nabi dengan menyakiti beliau
dan para sahabatnya, sehingga
tiba masanya hijrah ke Madinah.
Dalam ayat-ayat ini Allah
memerintahkan Nabi-Nya agar
menyatakan kepada orang-
orang kafir, bahwa "Tuhan"
yang kamu sembah bukanlah
"Tuhan" yang saya sembah,
karena kamu menyembah
"tuhan" yang memerlukan
pembantu dan mempunyai anak
atau ia menjelma dalam sesuatu
bentuk atau dalam sesuatu rupa
atau bentuk-bentuk lain yang
kau dakwakan.
Sedang saya menyembah Tuhan
yang tidak ada tandingan-Nya
dan tidak ada sekutu bagi-Nya;
tidak mempunyai anak, tidak
mempunyai teman wanita dan
tidak menjelma dalam sesuatu
tubuh. Akal tidak sanggup
menerka bagaimana Dia, tidak
ditentukan oleh tempat dan
tidak terikat oleh masa, tidak
memerlukan perantaraan dan
tidak pula memerlukan
penghubung.
Maksudnya; perbedaan sangat
besar antara "tuhan" yang kamu
sembah dengan "Tuhan" yang
saya sembah. Kamu menyakiti
tuhanmu dengan sifat-sifat
yang tidak layak sama sekali
bagi Tuhan yang saya sembah.
3 Dan kamu bukan penyembah
Tuhan yang aku sembah. (QS.
109:3)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 3
ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻋَﺎﺑِﺪُﻭﻥَ ﻣَﺎ ﺃَﻋْﺒُﺪُ 3) )
Dalam ayat ini Allah
menambahkan lagi pernyataan
yang disuruh sampaikan kepada
orang-orang kafir dengan
menyatakan, "Kamu tidak
menyembah Tuhanku yang aku
panggil kamu untuk
menyembah-Nya, karena
berlainan sifat-sifat-Nya dari
sifat-sifat "tuhan" yang kamu
sembah dan tidak mungkin
dipertemukan antara kedua
macam sifat tersebut:
4 Dan aku tidak pernah
menjadi penyembah apa
yang kamu sembah, (QS. 109:4)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 4 - 5
ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻋَﺎﺑِﺪٌ ﻣَﺎ ﻋَﺒَﺪْﺗُﻢْ (4) ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧْﺘُﻢْ
ﻋَﺎﺑِﺪُﻭﻥَ ﻣَﺎ ﺃَﻋْﺒُﺪُ 5) )
Kemudian sesudah Allah
menyatakan tentang tidak
mungkin ada persamaan sifat
antara Tuhan yang disembah
oleh Nabi SAW. dengan yang
disembah oleh mereka, maka
dengan sendirinya tidak ada
pula persamaan tentang ibadat.
Mereka menganggap bahwa
ibadat yang mereka lakukan di
hadapan berhala-berhala atau di
tempat-tempat beribadat
lainnya, atau di tempat-tempat
sepi, bahwa ibadat itu dilakukan
secara ikhlas untuk Allah,
sedangkan Nabi tidak melebihi
mereka sedikitpun dalam hal itu,
maka dalam ayat-ayat ini Allah
memerintahkan Nabi-Nya agar
menjelaskan bahwa, "Saya tidak
beribadat sebagai ibadatmu dan
kamu tidak beribadat sebagai
ibadatku". Ini adalah pendapat
Abu Muslim Al Asfahani.
Maksud keterangan di atas
menjelaskan bahwa hal tersebut
menjadi jelas dengan adanya
perbedaan apa yang disembah
dan cara ibadat masing-masing.
Oleh sebab itu tidak mungkin
sama menyembah Tuhan Yang
Maha Esa dan cara beribadat
kepada-Nya, karena Tuhan yang
saya sembah maha suci dari
sekutu dan tandingan, tidak
menjelma pada seseorang atau
memihak kepada suatu bangsa
atau orang tertentu. Sedang
"tuhan" yang kamu sembah itu
berbeda dari Tuhan yang
tersebut di atas. Lagi pula ibadat
saya hanya untuk Allah saja,
sedang ibadatmu bercampur
dengan syirik dan dicampuri
dengan kelalaian dari Allah, maka
yang demikian itu tidak
dinamakan ibadat.
5 dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan
yang aku sembah. (QS. 109:5)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 4 - 5
ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻋَﺎﺑِﺪٌ ﻣَﺎ ﻋَﺒَﺪْﺗُﻢْ (4) ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧْﺘُﻢْ
ﻋَﺎﺑِﺪُﻭﻥَ ﻣَﺎ ﺃَﻋْﺒُﺪُ 5) )
Kemudian sesudah Allah
menyatakan tentang tidak
mungkin ada persamaan sifat
antara Tuhan yang disembah
oleh Nabi SAW. dengan yang
disembah oleh mereka, maka
dengan sendirinya tidak ada
pula persamaan tentang ibadat.
Mereka menganggap bahwa
ibadat yang mereka lakukan di
hadapan berhala-berhala atau di
tempat-tempat beribadat
lainnya, atau di tempat-tempat
sepi, bahwa ibadat itu dilakukan
secara ikhlas untuk Allah,
sedangkan Nabi tidak melebihi
mereka sedikitpun dalam hal itu,
maka dalam ayat-ayat ini Allah
memerintahkan Nabi-Nya agar
menjelaskan bahwa, "Saya tidak
beribadat sebagai ibadatmu dan
kamu tidak beribadat sebagai
ibadatku". Ini adalah pendapat
Abu Muslim Al Asfahani.
Maksud keterangan di atas
menjelaskan bahwa hal tersebut
menjadi jelas dengan adanya
perbedaan apa yang disembah
dan cara ibadat masing-masing.
Oleh sebab itu tidak mungkin
sama menyembah Tuhan Yang
Maha Esa dan cara beribadat
kepada-Nya, karena Tuhan yang
saya sembah maha suci dari
sekutu dan tandingan, tidak
menjelma pada seseorang atau
memihak kepada suatu bangsa
atau orang tertentu. Sedang
"tuhan" yang kamu sembah itu
berbeda dari Tuhan yang
tersebut di atas. Lagi pula ibadat
saya hanya untuk Allah saja,
sedang ibadatmu bercampur
dengan syirik dan dicampuri
dengan kelalaian dari Allah, maka
yang demikian itu tidak
dinamakan ibadat.
6 Untukmulah agamamu, dan
untukkulah, agamaku`. (QS.
109:6)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 6
ﻟَﻜُﻢْ ﺩِﻳﻨُﻜُﻢْ ﻭَﻟِﻲَ ﺩِﻳﻦِ 6) )
Kemudian dalam ayat ini Allah
mengancam orang-orang kafir
dengan firman-Nya yaitu, "Bagi
kamu balasan atas amal
perbuatanmu dan bagiku
balasan atas amal perbuatanku".
Dalam ayat lain yang sama
maksudnya Allah berfirman:
ﻭﻟﻨﺎ ﺃﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ﻭﻟﻜﻢ ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ
Artinya:
"Bagi kami amalan kami, bagi
kamu amalan kamu".
Q.S.(Al Baqarah): 139.