Selasa, 22 November 2011

HIDUP SETELAH MATI

(Tahapan Perjalanan
Manusia Menuju Hari
Kebangkitan di Akhirat)
Setelah manusia mati
akan mengalami
tahapan sbb :
1.Alam Barzakh
Para salaf bersepakat
tentang kebenaran
adzab Dan nikmat yang
Ada di alam kubur
(barzakh) . Nikmat
tersebut merupakan
nikmat yang hakiki,
begitu pula adzabnya,
bukan sekedar
bayangan atau
perasaan sebagaimana
diklaim oleh
kebanyakan ahli bid’ah.
Pertanyaan (fitnah)
kubur itu berlaku
terhadap ruh Dan jasad
manusia baik orang
mukmin maupun kafir.
Dalam sebuah hadits
shahih disebutkan
Rasulullah SAW selalu
berlindung kepada
Allah SWT dari siksa
kubur. Rasulullah SAW
menyebutkan sebagian
dari pelaku maksiat
yang akan
mendapatkan adzab
kubur, diantaranya
mereka yang
A. Suka mengadu
domba
B. Suka berbuat ghulul
C. Berbuat kebohongan
D. Membaca Al Qur’an
tetapi tidak
melaksanakan apa
yang diperintahkan
Dan yang dilarang
dalam Al’Qur’an
E. Melakukan zina
F. Memakan riba
G. Belum membayar
hutang setelah mati
(orang yang berhutang
akan tertahan tidak
masuk surga karena
hutangnya)
H. Tidak bersuci setelah
buang air kecil, shg
masih bernajis
Adapun yang dapat
menyelamatkan
seseorang dari siksa
kubur adalah Shalat
wajib, shaum, zakat,
Dan perbuatan baik
berupa kejujuran,
menyambung
Silaturahim, segala
perbuatan yang ma’ruf
Dan berbuat baik
kepada manusia , juga
berlindung kepada
Allah SWT dari adzab
kubur.
2. Peniupan
Sangkakala
Sangkakala adalah
terompet yang ditiup
oleh malaikat Israfil
yang menunggu kapan
diperintahkan Allah
SWT. Tiupan yang
pertama akan
mengejutkan manusia
Dan membinasakan
mereka dengan
kehendak Allah SWT,
spt dijelaskan pada Al
Qur’an :
“Dan ditiuplah
sangkakala maka
matilah semua yang di
langit Dan di bumi,
kecuali apa yang
dikehendaki oleh Allah
SWT”( QS. Az
Zumar :68 ).
Tiupan ini akan
mengguncang seluruh
alam dengan
guncangan yang keras
Dan hebat sehingga
merusak seluruh
susunan alam yang
sempurna ini. Ia akan
membuat gunung
menjadi rata, bintang
bertabrakan, matahari
akan digulung, lalu
hilanglah cahaya
seluruh benda-benda di
alam semesta. Setelah I
TU keadaan alam
semesta kembali
seperti awal
penciptaannya.
Allah SWT
menggambarkan
kedahsyatan saat
kehancuran tersebut
sebagaimana firman-
Nya : ” Hai manusia,
bertakwalah kepada
Tuhanmu;
sesungguhnya
kegoncangan Hari
kiamat itu adalah suatu
kejadian yang sangat
besar (dahsyat).
(Ingatlah) pada Hari
(ketika) kamu melihat
kegoncangan itu,
lalailah semua wanita
yang menyusui
anaknya dari anak
yang disusuinya Dan
gugurlah kandungan
segala wanita yang
hamil, Dan kamu lihat
manusia dalam
keadaan mabuk,
padahal sebenarnya
mereka tidak mabuk,
akan tetapi adzab Allah
itu sangat keras” (QS.Al
Hajj:1-2).
Sedangkan pada tiupan
sangkakala yang kedua
adalah tiupan untuk
membangkitkan
seluruh manusia ; “Dan
tiupan sangkakala
(kedua), maka tiba-tiba
mereka keluar dengan
segera dari kuburnya
(menuju) kepada Rabb
mereka.(QS. Yaa Siin :
51).
Rasulullah SAW
bersabda, “Kemudian
ditiuplah sangkakala,
dimana tidak
seorangpun tersisa
kecuali semuanya akan
dibinasakan. Lalu Allah
SWT menurunkan hujan
seperti embun atau
bayang-bayang, lalu
tumbuhlah jasad
manusia.Kemudian
sangkakala yang kedua
ditiup kembali, Dan
manusia pun
bermunculan (bangkit)
Dan berdiri”.(HR.
Muslim).
3.Hari Berbangkit
“Pada Hari ketika
mereka dibangkitkan
Allah semuanya, lalu
diberitakannya kepada
mereka apa yang telah
mereka kerjakan. Allah
mengumpulkan
(mencatat) perbuatan
itu, padahal mereka
telah melupakannya.
Dan Allah Maha
menyaksikan segala
sesuatu”. (QS. Al
Mujadilah : 6).
4.Padang Mahsyar
“(Yaitu) pada Hari
(ketika ) bumi diganti
dengan bumi yang lain
Dan (demikian pula)
langit Dan mereka
semuanya di padang
Mahsyar berkumpul
menghadap ke hadirat
Allah Yang Maha Esa
lagi Maha Perkasa”.(QS.
Ibrahim:48).
Hasr adalah
pengumpulan seluruh
mahluk pada Hari
kiamat untuk dihisap
Dan diambil
keputusannaya.
Lamanya di Padang
Mahsyar adalah satu
Hari yang berbanding
50.000 tahun di dunia.
Allah berfirman:
“Malaikat-malaikat Dan
Jibril naik (menghadap)
kepada Rabb dalam
sehari yang kadarnya
50.000 tahun.(QS. Al
Maarij:4).
Karena amat lamanya
Hari itu, manusia
merasa hidup mereka
di dunia ini hanya
seperti satu jam saja.
Dan (ingatlah) akan
Hari (yang di waktu
itu) Allah
mengumpulkan
mereka, (mereka
merasa di Hari itu)
seakan-akan mereka
tidak pernah berdiam
(di dunia) kecuali
hanya sesaat saja di
siang Hari.
(QS.Yunus:45).
“Dan pada Hari
terjadinya kiamat,
bersumpahlah orang-
orang yang berdosa,
bahwa mereka tidak
berdiam (dalam kubur)
melainkan sesaat
saja” (QS. ArRuum:55).
Adapun orang yang
beriman merasakan
lama pada Hari itu
seperti waktu antara
dhuhur Dan ashar saja.
Subhanallah.
Keadaan orang kafir
saat itu sebagaimana
firman-Nya.”Orang
kafir ingin seandainya
IA dapat menebus
dirinya dari adzab Hari
itu dengan anak-
anaknya, dengan istri
serta saudaranya, Dan
kaum familinya yang
melindunginya ketika
di dunia, Dan orang-
orang di atas bumi
seluruhnya, kemudian
(mengharapkan)
tebusan itu dapat
menyelamatkannya”.
(QS.AlMa’arij:11-14).
5. Syafa’at
Syafaat ini khusus
hanya untuk umat
Muslim, dengan syarat
tidak berbuat syirik
besar yang
menyebabkan kepada
kekafiran. Adapun bagi
orang musyrik, kafir
Dan munafik, maka
tidak Ada syafaat bagi
mereka.
Syafaat ini diberikan
Rasulullah SAW kepada
umat Muslim (dengan
izin dari Allah SWT).
6. Hisab
Pada tahap (fase) ini,
Allah SWT menunjukkan
amal-amal yang mereka
perbuat dan ucapan
yang mereka lontarkan,
serta segala yang
terjadi dalam
kehidupan dunia baik
berupa keimanan,
keistiqomahan atau
kekafiran.
Setiap manusia berlutut
di atas lutut mereka.
“Dan kamu lihat tiap-
tiap umat dipanggil
untuk (melihat) buku
catatan amalnya . Pada
hari itu kamu diberi
balasan terhadap apa
yang kamu kerjakan.
(QS. Al Jatsiah:28).
Umat yang pertama
kali dihisab adalah
umat Muhammad SAW,
kita umat yang terakhir
tapi yang pertama
dihisab. Yang pertama
kali dihisab dari hak-
hak Allah pada seorang
hamba adalah
Shalatnya, sedang yang
pertama kali diadili
diantara manusia
adalah urusan darah.
Allah SWT mengatakan
kepada orang kafir :
“Dan kamu tidak
melakukan suatu
pekerjaan melainkan
Kami menjadi saksi
atasmu diwaktu kamu
melakukannya”.(QS.
Yunus:61). Seluruh
anggota badan juga
akan menjadi saksi.
Allah bertanya kepada
hamba-Nya tentang
apa yang telah ia
kerjakan di dunia :
“Maka demi Rabbmu,
kami pasti akan
menanyai mereka
semua tentang apa
yang akan mereke
kerjakan dahulu”.(Al
Hijr:92-93).
Seorang hamba akan
ditanya tentang hal :
umurnya, masa
mudanya, hartanya
dan amalnya dan akan
ditanya tentang nikmat
yang ia nikmati.
7. Pembagian
catatan amal
Pada detik-detik
terakhir hari
perhitungan , setiap
hamba akan diberi
kitab (amal) nya yang
mencakup lembaran-
lembaran yang lengkap
tentang amalan yang
telah ia kerjakan di
dunia.
Al Kitab di sini
merupakan lembaran-
lembaran yang berisi
catatan amal yang
ditulis oleh malaikat
yang ditugaskan oleh
Allah SWT.
Manusia yang baik
amalnya selama di
dunia, akan menerima
catatan amal dari
sebelah kanan.
Sedangkan manusia
yang jelek amalnya
akan
menerima catatan amal
dari belakang dan
sebelah kiri, spt pada
firman Allah berikut ini:
“Adapun orang yang
diberikan kitabnya dari
sebelah kanannya,
maka ia akan diperiksa
dengan pemeriksaan
yang mudah, dan ia
akan kembali kepada
kaumnya (yang sama-
sama beriman) dengan
gembira. Adapun orang
yang diberikan
kitabnya dari belakang,
maka ia akan
berteriak : “celakalah
aku”, dan ia akan
masuk ke dalam api
yang menyala-nyala
(neraka)”,(QS. Al
Insyiqaq:8-12) .
“Adapun orang yang
diberikan kepadanya
kitabnya dari sebelah
kirinya, maka dia
berkata:”wahai
alangkah baiknya
kiranya tidak diberikan
kepadaku kitabku (ini),
dan aku tidak
mengetahui apa hisab
terhadap diriku.Wahai
kiranya kematian itulah
yang menyelesaikan
segala sesuatu.Hartaku
sekali-kali tidak
memberi manfaat
kepadaku.Telah hilang
kekuasaanku
dariku” (Allah
berfirman): “Peganglah
dia lalu belenggulah
tangannya ke
lehernya”, kemudian
masukkanlah dia ke
dalam api neraka yang
menyala-nyala”.(QS. Al
Haqqah:25 31).
8. Mizan
Mizan adalah apa yang
Allah letakkan pada hari
kiamat untuk
menimbang amalan
hamba-hamba-Nya.
Allah berfirman : “Dan
kami akan memasang
timbangan yang tepat
pada hari kiamat, maka
tiadalah seorang
dirugikan walau
sedikitpun. Dan jika
(amalan itu) hanya
seberat biji sawipun
pasti Kami
mendatangkan
(pahala)nya.Dan
cukuplah Kami sebagai
Pembuat perhitungan”.
(QS. Al Anbiya:47)
Setelah tahapan Mizan
ini, bagi yang kafir, dan
mereka yang
melakukan perbuatan
syirik akan masuk
neraka.
Sedangkan umat
muslim lainnya, akan
melalui tahap
selanjutnya yaitu
Telaga
9. Telaga
Umat Muhammad SAW
akan mendatangi air
pada telaga tsb. Barang
siapa minum dari
telaga tsb maka ia tidak
akan haus selamanya.
Setiap Nabi mempunyai
telaga masing-masing.
Telaga Rasulullah SAW
lebih besar, lebih agung
dan lebih luas dari yang
lain, sebagaimana
sabdanya :
Sesungguhnya setiap
Nabi mempunyai telaga
dan sesungguhnya
mereka berlomba
untuk mendapatkan
lebih banyak
pengikutnya di antara
mereka dan
sesungguhnya Nabi
Muhammad
mngharapkan agar
menjadikan
pengikutnya yang lebih
banyak (HR. Bukhari
Muslim).
Setelah Telaga, umat
muslim akan ke tahap
selanjutnya yaitu tahap
Ujian Keimanan
Seseorang. Perlu dicatat
bahwa orang kafir dan
orang yang berbuat
syirik sudah masuk
neraka (setelah tahap
Mizan, seperti
dijelaskan di atas).
10.Ujian Keimanan
Seseorang
Selama di dunia, orang
munafik terlihat seperti
orang beriman karena
mereka menampakkan
keislamannya. Pada
fase inilah kepalsuan
iman mereka akan
diketahui, diantaranya
cahaya mereka redup.
Mereka tidak mampu
bersujud sebagaimana
sujudnya orang
mukmin. Saat digiring,
orang-orang munafik
ini merengek-rengek
agar orang-orang
mukmin menunggu
dan menuntun
jalannya.Karena saat
itu benar-benar gelap
dan tidak ada petunjuk
kecuali cahaya yang
ada pada tubuh
mereka.
Allah SWT
berfirman,”Pada hari
ketika orang-orang
munafik laki-laki dan
perempuan berkata
kepada orang-orang
beriman:”Tunggulah
kami supaya kami
dapat mengambil
sebahagian dari
cahayamu”.Dikatakan
(kepada
mereka):”Kembalilah
kamu ke belakang dan
carilah sendiri cahaya
(untukmu)”.Lalu
diadakan diantara
mereka dinding yang
mempunyai pintu.Di
sebelah dalamnya ada
rahmat da di sebelah
luarnya dari situ ada
siksa.(QS.Al hadid:13).
Setelah ini umat muslim
yang lolos sampai
tahap Ujian Keimanan
Seseorang ini, akan
melalui Shirat.
11. Shirat
Shirath adalah jmbatan
yang dibentangkan di
atas neraka jahannam,
untuk diseberangi
orang-orang mukmin
menuju Jannah (Surga).
Beberapa Hadits
tentang Shirath
Sesungguhnya
rasulullah SAW pernah
ditanya tentang
Shirath, maka beliau
berkata :
Tempat
menggelincirkan, di
atasnya ada besi
penyambar dan
pengait dan tumbuhan
berduri yang besar, ia
mempunyai duri yang
membahayakan seperti
yang ada di Najd yang
disebut pohon Sud’an.
(HR. Muslim)
“Telah sampai
kepadaku bahwasanya
shirath itu lebih tipis
dari rambut dan lebih
tajam dari pedang”.
(HR. Muslim)
“Ada yang melewati
shirath laksana kejapan
mata dan ada yang
seperti kilat, ada yang
seperti tiupan angina,
ada yang terbang
seperti burung dan ada
yang menyerupai
orang yang
mengendarai kuda, ada
yang selamat seratus
persen, ada yang lecet-
lecet dan ada juga yang
ditenggelamkan di
neraka jahannam”. (HR.
Bukhari Muslim)
Yang paling pertama
menyebarangi shirath
adalah Nabi Muhammad
SAW dan para
pemimpin umat
beliau.Beliau bersabda :
“Aku dan umatku yang
paling pertama yang
diperbolehkan
melewati shirath dan
ketika itu tidak ada
seorangpun yang
bicara, kecuali Rasul
Dan Rasul berdo’a ya
Allah selamatkanlah,
selamatkanlah.
(HRBukhari).
Bagi umat muslim yang
berhasil melalui shirath
tersebut, akan ke tahap
selanjutnya jembatan
12. Jembatan
Jembatan disini, bukan
shirath yang letaknya
di atas neraka
jahannam. Jembatan ini
dibentangkan setelah
orang mukmin berhasil
melewati shirath yang
berada di atas neraka
jahannam.
Rasulullah SAW
bersabda : “Seorang
mukmin akan
dibebaskan dari api
neraka, lalu mereka
diberhentikan di atas
jembatan antara
Jannah(surga) dan
neraka, mereka akan
saling diqhisash antara
satu sama lainnya atas
kezhaliman mereka di
dunia.Setelah mereka
bersih dan terbebas
dari segalanya, barulah
mereka diizinkan
masuk Jannah. Demi
Dzat yang jiwa
Muhammad ditangan-
Nya, seorang diantara
kalian lebih mengenal
tempat tinggalnya di
jannah daripada
tempat tinggalnya di
dunia”.(HR. Bukhari).
Setelah melewati
jembatan ini barulah
orang mukmin masuk
Surga.