Kamis, 29 Desember 2011

di clik yach

XIX. Kaidah Dhamir (Kata
Ganti), Tadzkir (penunjuk
laki-laki) dan Ta’nits
(penunjuk perempuan).
Dhamir (kata ganti) berfungsi
untuk menghindari pemborosan
kata-kata, mempersingkat
perkataan, tanpa mengubah
maknanya, contohnya :
“Sungguh, laki-laki dan
perempuan mukmin, laki-laki
dan perempuan yang taat, laki-
laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempuan yang
sabar, tabah, laki-laki dan
perempuan yang khusyuk, laki-
laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan
perempuan yang berpuasa, laki-
laki dan perempuan yang
memelihara kehormatan, laki-laki
dan perempuan yang banyak
mengingat Allah, bagi mereka
Allah menyediakan ampunan
dan pahala yang besar” (QS 33 :
35)
kata “hum” yaitu “mereka” pada
akhir ayat menggantikan 25
kata yang disebutkan
sebelumnya. Dhamir mempunyai
kata yang digantikan yang
disebut isim zhahir (kata yang
disebutkan dengan jelas) dan
isim marji’ (tempat kembali).
Dhamir terdiri atas tiga macam :
1. Kata ganti orang pertama,
menggunakan dhamir
mutakallim.
2. Kata ganti orang kedua,
menggunakan dhamir
mukhatab.
3. Kata ganti orang ketiga,
menggunakan dhamir ghaib.
Tadzkir (penunjuk laki-laki)
adalah kata-kata yang
menunjukkan jenis gender laki-
laki (mudzakkar) dan ta’nits
(penunjuk perempuan) adalah
kata-kata yang menunjukkan
jenis gender perempuan
(mu’annats). Untuk mendalami
masalah ini silahkan mempelajari
ilmu nahwu (gramatika) Bahasa
Arab.
XX. Kaidah Ta’rif (Isim
Makrifah) dan Tankir (Isim
Nakirah)
Isim Makrifah adalah kata benda
tertentu, mempunyai beberapa
fungsi, antara lain :
1. Ta’rif dengan isim dhamir
(kata ganti) untuk meringkas
kalimat, contoh QS 33 : 35 :
“Sungguh, laki-laki dan
perempuan mukmin, laki-laki
dan perempuan yang taat, laki-
laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempuan yang
sabar, tabah, laki-laki dan
perempuan yang khusyuk, laki-
laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan
perempuan yang berpuasa, laki-
laki dan perempuan yang
memelihara kehormatan, laki-laki
dan perempuan yang banyak
mengingat Allah, bagi mereka
Allah menyediakan ampunan
dan pahala yang besar”.
2. Ta’rif dengan nama diri
berfungsi untuk beberapa
maksud :
a. Menghadirkan pemilik nama
itu dalam hati pendengar
dengan cara menyebut
namanya yang khas, contoh QS
112 : 1-2 : “Katakanlah, Dia lah
Allah, Yang Maha Esa, Allah Yang
Kekal, Yang Mutlak”
b. Memuliakan atau
mengungkap identitas, contoh
QS 48 : 29 : “Muhammad adalah
utusan Allah, orang-orang yang
bersamanya bersikap keras
terhadap orang-orang kafir,
kasih-sayang antara sesamanya,
akan kau lihat mereka rukuk dan
sujud (dalam shalat), mencari
karunia Allah dan ridhaNya”.
c. Menghinakan atau
meremehkan, contoh QS 111 :
1 : “Binasalah kedua tangan Abu
Lahab, binasalah dia”.
3. Ta’rif dengan isim isyarah
(kata penunjuk), untuk maksud
tertentu
a. Menjelaskan yang ditunjuk itu
dekat, dengan kata penunjuk
“hadza” atau “hadzihi”, contoh
QS 31 : 11
b. Menjelaskan bahwa sesuatu
yang ditunjuk itu jauh, dengan
kata penunjuk : dzalika, tilka,
ula’ika.
c. Menjelaskan keagungan yang
ditunjuk dengan menggunakan
kata penunjuk jauh : dzalika,
contoh QS 2 : 2.
d. Menghinakan dengan kata
penunjuk dekat, contoh QS : 29 :
64.
4. Ta’rif dengan isim maushul
karena beberapa alasan :
a. Karena tidak disukai
penyebutan namanya untuk
menutupi atau merendahkan,
contoh QS 46 : 17
b. Untuk menunjukkan umum,
contoh QS 29: 69.
c. Untuk meringkas kalimat,
contoh QS 33 : 69.
5. Ta’rif dengan alif dan lam,
antara lain berfungsi untuk :
a. Menunjukkan sesuatu yang
sudah diketahui, karena sudah
disebutkan sebelumnya.
b. Menunjukkan sesuatu yang
sudah diketahui oleh pendengar.
c. Menunjukkan hakikat makna
secara keseluruhan.
d. Menunjuk seluruh pengertian
yang tercakup didalamnya.
6. Ta’rif dengan idhafah, antara
lain berfungsi sebagai berikut :
a. Memuliakan, contoh QS 15 :
42.
b. Menunjuk pengertian umum,
contoh QS 35 : 3.
Isim Nakirah adalah kata benda
tak tentu, digunakan untuk
beberapa fungsi, antara lain
sbb :
1. Menunjukkan tunggal, contoh
QS Yasin [28] : 20 : “Dan seorang
laki-laki datang tergesa-gesa
dari ujung kota”. Kata “rajulun”
maksudnya seorang laki-laki.
2. Menunjukkan ragam-macam,
contoh QS Al-Baqarah [2] : 96 :
“Sungguh akan kau dapati
merekalah orang yang paling
serakah ingin hidup”. Yaitu
ragam kehidupan, mencari
tambahan untuk masa depan.
3. Menunjukkan tunggal dan
ragam sekaligus, contoh QS An-
Nur [24] : 45 : “Allah
menciptakan semua yang
melata dari air”. Maksudnya,
setiap macam dari segala macam
binatang itu berasal dari suatu
macam air dan setiap individu
(satu) binatang itu berasal dari
satu nutfah.
4. Mengagungkan atau
memuliakan, contoh QS Al-
Baqarah [2] : 279 : “Jika kamu
lakukan, ketahuilah, suatu
pernyataan perang dari Allah
dan Rasulnya”. Kata “harb”
berarti peperangan yang
dahsyat .
5. Menunjukkan jumlah yang
banyak, contoh QS Asy-
Syu’ara’ [26] : 42 : “Setelah ahli-
ahli sihir datang, mereka berkata
kepada Fir’aun, “Tentu kami
akan mendapat imbalan bila
kami yang menang ?”. Kata
“ajran” ialah pahala yang
banyak.
6. Mengagungkan dan
menunjukkan arti banyak
sekaligus, contoh QS Fatir [35] :
4: “Kalau mereka mendustakan
engkau, Rasul-Rasul sebelummu
pun sudah didustakan dan
kepada Allah segala persoalan
dikembalikan”. Maksudnya,
Rasul-Rasul yang mulia dan
banyak jumlahnya.
7. Untuk merendahkan, contoh
QS Abasa [80] : 18 : “Dari bahan
apakah Ia menciptakan ? Dari
setetes air mani. Ia menciptakan,
lalu membentuknya menurut
ukuran”.
8. Menyatakan jumlah yang
sedikit, contoh QS At-Taubah
[9] : 72 : “Allah menjanjikan
kepada orang yang beriman,
laki-laki dan perempuan (yaitu)
taman-taman surga …. Dan
keridlaan Allah lebih besar. Itulah
kemenangan yang gemilang”.
Artinya ridla Allah yang sedikit
itu lebih besar daripada surga-
surga yang ada, kerena
merupakan pangkal
kebahagiaan.
9. Menunjukkan pengertian
umum jika nakirah tersebut
mengandung unsur nafyi atau
nahyi atau syarth atau istifham,
contoh QS 82 : 19 : “Hari ketika
tak seorang pribadi pun
berkuasa atas pribadi yang lain
dan segala urusan hari itu
hanyalah semata pada Allah”.
Kata nafs dalam ayat tersebut
bersifat umum, siapapun
orangnya sama, tidak dapat
membantu orang lain.