Selasa, 29 November 2011

tafsir surah al ikhlas

ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
ﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ (1) ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﺍﻟﺼَّﻤَﺪُ 2) )
ﻟَﻢْ ﻳَﻠِﺪْ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﻮﻟَﺪْ (3) ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦ
ﻟَّﻪُ ﻛُﻔُﻮًﺍ ﺃَﺣَﺪٌ 4) )
Allah berfirman.
Artinya :
“Katakanlah : “Dialah Allah, Yang
Maha Esa” [Al-Ikhlash : 1]
“Allah adalah Ilah yang
bergantung kepadaNya segala
urusan” [Al-Ikhlash : 2]
“Dia tidak beranak dan tiada
pula diperanakkan” [Al-Ikhlash :
3]
“Dan tidak ada seorang pun
yang setara dengan Dia” [Al-
Ikhlash : 4]
Sebab turunnya surat ini adalah,
ketika orang musyrik atau orang
Yahudi berkata kepada
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam : “Beritakan kepada kami
sifat Rabb-mu!” Kemudian Allah
Ta’ala menurunkan surat ini [1]
Qul = “Katakanlah”. Pernyataan
ini ditujukan kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
umatnya. “Huwa Allahu ahad” =
“Dialah Allah Yang Maha Esa”.
Menurut ahli I’rab, huwa adalah
dhamir sya’n, dan lafdzul jalalah
Allah khabar mubtada dan
“Ahadun” khabar kedua. ‘Allahu
Ash-Shomad’ kalimat tersendiri.
“Allahu Ahadun” Yakni, Dia
adalah Allah yang selalu kamu
bicarakan dan yang selalu kamu
memohon kepada-Nya.
“Ahadun”. Yakni, Yang Maha Esa
dalam kemuliaan dan
keagungan-Nya, yang tiada
bandingan-Nya, tiada sekutu
bagi-Nya. Bahkan Dia Maha Esa
dalam kemuliaan dan
keagungan. “Allahu Ash-
Shomad” adalah kalimat
tersendiri Allah Ta’ala
menjelaskan bahwa dia Ash-
Shomad. Makna yang paling
mencakup iallah Dia mempunyai
sifat yang sempurna yang
berbeda dengan semua
mahkhluk-Nya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas
bahwa Ash-Shomad ialah yang
sempurna Keilmuan-Nya, Yang
sempurna Kesantunan-Nya,
Yang sempurna Keagungan-Nya,
Yang sempurna Kekuasaan-Nya.
Sampai akhir perkatan-Nya [2].
Ini artinya bahwa Allah Ta’ala
tidak membutuhkan makhluk
karena Dia Maha Sempurna. Dan
juga tertera dalam tafsir
bahwasanya As-Shamad ialah
yang menangani semua urusan
makhlukNy-Nya. Artinya, Bahwa
seluruh makhluk sangat
bergantung kepada Allah Ta’ala.
Jadi, arti yang paling lengkap
ialah : Dia Maha Sempurna dalam
sifat-sifat-Nya dan seluruh
makhluk sangat bergantung
kepada-Nya.
“Lam yaalid”. Bahwa Allah Azza
wa Jalla tidak mempunyai anak
karena Dia adalah Dzat Yang
Maha Muali dan Maha Agung,
tidak ada yang serupa dengan-
Nya. Seorang anak adalah
sempalan dan bagian dari orang
tuanya. Sebagaimana sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
kepada Fathimah Radhiyallahu
‘anha.
“Artinya : Ia adalah bahagian
dari diriku” [3]
Allah Azza wa Jalla tidak ada
yang serupa dengan-Nya. Anak
merupakan salah satu keperluan
manusia, baik untuk memenuhi
kebutuhan dunia maupun untuk
menjaga kesinambungan
keturunan. Allah Azza wa Jalla
tidak memerlukan itu semua. Dia
juga tidak dilahirkan karena
tidak ada yang serupa dengan-
Nya dan Allah Azza wa Jalla tidak
memerlukan seorang dari
makhluk-Nya. Allah telah
mengisyaratkan bahwa mustahil
bagi-Nya mempunyai anak,
seperti dalam firman-Nya.
“Artinya : Bagaimana Dia
mempunyai anak padahal Dia
tidak mempunyai isteri ? Dia
menciptakan segala sesuatu ‘
dan Dia mengetahui segala
sesuatu” [Al-An’am : 101]
Seorang anak memerlukan orang
yang melahirkannya.
Demikianlah, Allah adalah Dzat
Yang Menciptakan segala
sesuatu. Jika Allah menciptakan
segala sesuatu bererti Dia
terpisah dari makhluk-Nya.
Dalam firman-Nya : Lam yaalid”
= “tidak beranak” merupakan
bantahan terhadap tiga
kelompok anak Adam yang
menyimpang. Mereka adalah
orang Musyrik, orang Yahudi
dan orang Nasrani. Orang
musyrik meyakini bahwa
malaikat yang mereka itu
‘Ibadur Rahman’ berjenis
perempuan. Mereka mengatakan
bahwa malaikat tersebut adalah
anak perempuan Allah. Orang
Yahudi mengatkan ‘Uzair adalah
anak Allah, dan orang Nasrani
mengatakan Al-masih adalah
anak Allah. Kemudian Allah
mengingkari mereka semua
dengan firman-Nya “Lam yaalid
wa lam yuu lad” = “Dia tiada
beranak dan tiada pula
diperanakan”, karena Allah Azza
wa Jalla adalah Dzat Yang
Pertama, tidak ada sesuatu yang
mendahului-Nya, bagaimana
mungkin dikatakan bahwa Dia
dilahirkan.
Firman Allah.
“Artinya : Dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan
Dia” [Al-Ikhlash : 4]
Yaitu tidak ada sesuatu pun
yang menyamai seluruh sifat-
sifat-Nya. Dan Allah Subhanahu
wa Ta’ala menafikan Dirinya
mempunyai ayah atau Dia
dilahirkan atau ada yang semisal
dengan-Nya.
Sureat ini mempunyai
keistimewaan yang sangat
agung. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Bahwa ia (surat Al-
Ikhlash) menyamai sepertiga Al-
Qur’an” [4]
Surat ini menyamai sepertiga Al-
Qur’an tetapi tidak dapat
menggantikan sepertiga Al-
Qur’an tersebut. Dalilnya, kalau
seorang membaca surat ini
sebanyak tiga kali di dalam
shalat, masih belum mencukupi
sebelum ia membaca surat Al-
Fatihah. Padahal jika ia
membacanya tiga kali, seolah-
olah ia membaca semua Al-
Qur’an, tetapi tidak dapat
mencukupinya. Jadi, kamu
jangan heran ada sesuatu yang
sebanding tetapi tidak
mencukupi. Misalnya sabda
Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam : Barangsiapa membaca :
“Artinya : Tiada ilah yang berhak
disembah kecuali hanya Allah
yang tiada sekutu bagi-Nya,
kepunyaan-Nyalah segala
kekuasaan dan pujian, dan Dia
Maha Berkuasa atas segala
sesuatu”
Seakan-akan ia telah
membebaskan empat orang
budak dari keuturunan Isma’il
atau dari anak Ismail” [5]
Padahal jika ia berkewajiban
untuk membebaskan empat
orang hamba, dengan
mengatakan dzikir ini saja tidak
cukup untuk membebaskan
dirinya dari kewajiban
membebaskan hamba tersebut.
Oleh karena itu, sama
bandingnya sesuatu belum
tentu dapat menggantikan
posisi yang dibandingkan.
Surat ini dibaca Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada
raka’at kedua shalat sunnah Fajr,
shalat sunnah Maghrib dan
shalat sunnah Thawaf [6].
Begitu juga beliau membacanya
dalam shalat witir [7], karena
surat ini merupakan landasan
keikhlasan yang sempurna
kepada Allah, inilah sebabnya
dinamai dengan surat Al-Ikhlash.
[Disalin dari kitab Tafsir Juz
‘Amma, edisi Indonesia Tafsir Juz
‘Amma, penulis Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-
Utsaimin, penerjemah Abu Ihsan
Al-Atsari, penerbit At-Tibyan –
Solo]
________
Foot Note
[1]. Hadits riwayat Ahmad dalam
Musnad (5/133), At-Tirmidzi
dalam Kitab Tafsir, bab : Surat Al-
Ikhlash, no. (3364)
[2]. Hadits riwayat Ath-Thabrany
dalam Tafsirnya (30/346). Dan
Al-Baihaqy dalam Asma Wash
Shiafat hal. 58-59
[3]. Hadits riwayat Al-Bukhary
dalam kitab Fadhilah Para
Sahabat, bab : Budi pekerti
kerabat Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam dan Fatimah
Radhiyallahu ‘anha no. (3714).
Dan Muslim dalam kitab Fadhilah
Para Sahabat, bab : Fadhilah Putri
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
no (2449) (93).
[4]. Hadits riwayat Al-Bukhary
dalam Kitab Fadhilah Al-Qur’an,
bab : Fadhilah “Qul Huwa Allahu
Ahad” no. (5015) Dan Muslim
dalam kitab Shalat Para Musafir,
bab : Fadhilah membaca “Qul
Huwa Allahu Ahad”, no. (811)
(30)
[5]. Hadits riwayat Muslim dalam
kitab Dzikir, bab : Fadhilah Tahlil,
no. (2693) (30)
[6] Telah disebutkan takhrijnya.
[7]. Hadits riwayat At-Tirmidzi,
dalam Bab-bab Witir, bab :
Bacaan yang dibaca dalam shalat
witir, no. (463). Ia berkata :
“hadits ini hasan gharib”.

Senin, 28 November 2011

TAFSIR SURAH AL KAFIRUN

. [TAFSIR] : AL-KAAFIRUN Ayat [6] Hal:1/1
1 Katakanlah: `Hai orang-orang
kafir, (QS. 109:1)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 1 - 2
ﻗُﻞْ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭﻥَ (1) ﻟَﺎ ﺃَﻋْﺒُﺪُ ﻣَﺎ
ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ 2) )
Telah diriwayatkan bahwa Walid
bin Mugirah, 'As bin Wail As
Sahmi, Aswad bin Abdul Muttalib
dan Umaiyah bin Khalaf bersama
rombongan pembesar-pembesar
Quraisy datang menemui Nabi
SAW. menyatakan, "Hai
Muhammad! Marilah engkau
mengikuti agama kami dan kami
mengikuti agamamu dan engkau
bersama kami dalam semua
masalah yang kami hadapi,
engkau menyembah Tuhan kami
setahun dan kami menyembah
Tuhanmu setahun. Jika agama
yang engkau bawa itu benar,
maka kami berada bersamamu
dan mendapat bagian darinya,
dan jika ajaran yang ada pada
kami itu benar, maka engkau
telah bersekutu pula bersama-
sama kami dan engkau akan
mendapat bagian pula
daripadanya". Beliau menjawab,
"Aku berlindung kepada Allah
dari mempersekutukan-Nya".
Lalu turunlah surah Al Kafirun
sebagai jawaban terhadap
ajakan mereka.
Kemudian Nabi SAW pergi ke
Masjidilharam menemui orang-
orang Quraisy yang sedang
berkumpul di sana dan membaca
surah Al Kafirun ini, maka
mereka berputus asa untuk
dapat bekerja sama dengan Nabi
SAW. Sejak itu mulailah orang-
orang Quraisy meningkatkan
permusuhan mereka ke pada
Nabi dengan menyakiti beliau
dan para sahabatnya, sehingga
tiba masanya hijrah ke Madinah.
Dalam ayat-ayat ini Allah
memerintahkan Nabi-Nya agar
menyatakan kepada orang-
orang kafir, bahwa "Tuhan"
yang kamu sembah bukanlah
"Tuhan" yang saya sembah,
karena kamu menyembah
"tuhan" yang memerlukan
pembantu dan mempunyai anak
atau ia menjelma dalam sesuatu
bentuk atau dalam sesuatu rupa
atau bentuk-bentuk lain yang
kau dakwakan.
Sedang saya menyembah Tuhan
yang tidak ada tandingan-Nya
dan tidak ada sekutu bagi-Nya;
tidak mempunyai anak, tidak
mempunyai teman wanita dan
tidak menjelma dalam sesuatu
tubuh. Akal tidak sanggup
menerka bagaimana Dia, tidak
ditentukan oleh tempat dan
tidak terikat oleh masa, tidak
memerlukan perantaraan dan
tidak pula memerlukan
penghubung.
Maksudnya; perbedaan sangat
besar antara "tuhan" yang kamu
sembah dengan "Tuhan" yang
saya sembah. Kamu menyakiti
tuhanmu dengan sifat-sifat
yang tidak layak sama sekali
bagi Tuhan yang saya sembah.
2 Aku tidak menyembah apa
yang kamu sembah. (QS. 109:2)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 1 - 2
ﻗُﻞْ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭﻥَ (1) ﻟَﺎ ﺃَﻋْﺒُﺪُ ﻣَﺎ
ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ 2) )
Telah diriwayatkan bahwa Walid
bin Mugirah, 'As bin Wail As
Sahmi, Aswad bin Abdul Muttalib
dan Umaiyah bin Khalaf bersama
rombongan pembesar-pembesar
Quraisy datang menemui Nabi
SAW. menyatakan, "Hai
Muhammad! Marilah engkau
mengikuti agama kami dan kami
mengikuti agamamu dan engkau
bersama kami dalam semua
masalah yang kami hadapi,
engkau menyembah Tuhan kami
setahun dan kami menyembah
Tuhanmu setahun. Jika agama
yang engkau bawa itu benar,
maka kami berada bersamamu
dan mendapat bagian darinya,
dan jika ajaran yang ada pada
kami itu benar, maka engkau
telah bersekutu pula bersama-
sama kami dan engkau akan
mendapat bagian pula
daripadanya". Beliau menjawab,
"Aku berlindung kepada Allah
dari mempersekutukan-Nya".
Lalu turunlah surah Al Kafirun
sebagai jawaban terhadap
ajakan mereka.
Kemudian Nabi SAW pergi ke
Masjidilharam menemui orang-
orang Quraisy yang sedang
berkumpul di sana dan membaca
surah Al Kafirun ini, maka
mereka berputus asa untuk
dapat bekerja sama dengan Nabi
SAW. Sejak itu mulailah orang-
orang Quraisy meningkatkan
permusuhan mereka ke pada
Nabi dengan menyakiti beliau
dan para sahabatnya, sehingga
tiba masanya hijrah ke Madinah.
Dalam ayat-ayat ini Allah
memerintahkan Nabi-Nya agar
menyatakan kepada orang-
orang kafir, bahwa "Tuhan"
yang kamu sembah bukanlah
"Tuhan" yang saya sembah,
karena kamu menyembah
"tuhan" yang memerlukan
pembantu dan mempunyai anak
atau ia menjelma dalam sesuatu
bentuk atau dalam sesuatu rupa
atau bentuk-bentuk lain yang
kau dakwakan.
Sedang saya menyembah Tuhan
yang tidak ada tandingan-Nya
dan tidak ada sekutu bagi-Nya;
tidak mempunyai anak, tidak
mempunyai teman wanita dan
tidak menjelma dalam sesuatu
tubuh. Akal tidak sanggup
menerka bagaimana Dia, tidak
ditentukan oleh tempat dan
tidak terikat oleh masa, tidak
memerlukan perantaraan dan
tidak pula memerlukan
penghubung.
Maksudnya; perbedaan sangat
besar antara "tuhan" yang kamu
sembah dengan "Tuhan" yang
saya sembah. Kamu menyakiti
tuhanmu dengan sifat-sifat
yang tidak layak sama sekali
bagi Tuhan yang saya sembah.
3 Dan kamu bukan penyembah
Tuhan yang aku sembah. (QS.
109:3)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 3
ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻋَﺎﺑِﺪُﻭﻥَ ﻣَﺎ ﺃَﻋْﺒُﺪُ 3) )
Dalam ayat ini Allah
menambahkan lagi pernyataan
yang disuruh sampaikan kepada
orang-orang kafir dengan
menyatakan, "Kamu tidak
menyembah Tuhanku yang aku
panggil kamu untuk
menyembah-Nya, karena
berlainan sifat-sifat-Nya dari
sifat-sifat "tuhan" yang kamu
sembah dan tidak mungkin
dipertemukan antara kedua
macam sifat tersebut:
4 Dan aku tidak pernah
menjadi penyembah apa
yang kamu sembah, (QS. 109:4)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 4 - 5
ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻋَﺎﺑِﺪٌ ﻣَﺎ ﻋَﺒَﺪْﺗُﻢْ (4) ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧْﺘُﻢْ
ﻋَﺎﺑِﺪُﻭﻥَ ﻣَﺎ ﺃَﻋْﺒُﺪُ 5) )
Kemudian sesudah Allah
menyatakan tentang tidak
mungkin ada persamaan sifat
antara Tuhan yang disembah
oleh Nabi SAW. dengan yang
disembah oleh mereka, maka
dengan sendirinya tidak ada
pula persamaan tentang ibadat.
Mereka menganggap bahwa
ibadat yang mereka lakukan di
hadapan berhala-berhala atau di
tempat-tempat beribadat
lainnya, atau di tempat-tempat
sepi, bahwa ibadat itu dilakukan
secara ikhlas untuk Allah,
sedangkan Nabi tidak melebihi
mereka sedikitpun dalam hal itu,
maka dalam ayat-ayat ini Allah
memerintahkan Nabi-Nya agar
menjelaskan bahwa, "Saya tidak
beribadat sebagai ibadatmu dan
kamu tidak beribadat sebagai
ibadatku". Ini adalah pendapat
Abu Muslim Al Asfahani.
Maksud keterangan di atas
menjelaskan bahwa hal tersebut
menjadi jelas dengan adanya
perbedaan apa yang disembah
dan cara ibadat masing-masing.
Oleh sebab itu tidak mungkin
sama menyembah Tuhan Yang
Maha Esa dan cara beribadat
kepada-Nya, karena Tuhan yang
saya sembah maha suci dari
sekutu dan tandingan, tidak
menjelma pada seseorang atau
memihak kepada suatu bangsa
atau orang tertentu. Sedang
"tuhan" yang kamu sembah itu
berbeda dari Tuhan yang
tersebut di atas. Lagi pula ibadat
saya hanya untuk Allah saja,
sedang ibadatmu bercampur
dengan syirik dan dicampuri
dengan kelalaian dari Allah, maka
yang demikian itu tidak
dinamakan ibadat.
5 dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan
yang aku sembah. (QS. 109:5)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 4 - 5
ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻋَﺎﺑِﺪٌ ﻣَﺎ ﻋَﺒَﺪْﺗُﻢْ (4) ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧْﺘُﻢْ
ﻋَﺎﺑِﺪُﻭﻥَ ﻣَﺎ ﺃَﻋْﺒُﺪُ 5) )
Kemudian sesudah Allah
menyatakan tentang tidak
mungkin ada persamaan sifat
antara Tuhan yang disembah
oleh Nabi SAW. dengan yang
disembah oleh mereka, maka
dengan sendirinya tidak ada
pula persamaan tentang ibadat.
Mereka menganggap bahwa
ibadat yang mereka lakukan di
hadapan berhala-berhala atau di
tempat-tempat beribadat
lainnya, atau di tempat-tempat
sepi, bahwa ibadat itu dilakukan
secara ikhlas untuk Allah,
sedangkan Nabi tidak melebihi
mereka sedikitpun dalam hal itu,
maka dalam ayat-ayat ini Allah
memerintahkan Nabi-Nya agar
menjelaskan bahwa, "Saya tidak
beribadat sebagai ibadatmu dan
kamu tidak beribadat sebagai
ibadatku". Ini adalah pendapat
Abu Muslim Al Asfahani.
Maksud keterangan di atas
menjelaskan bahwa hal tersebut
menjadi jelas dengan adanya
perbedaan apa yang disembah
dan cara ibadat masing-masing.
Oleh sebab itu tidak mungkin
sama menyembah Tuhan Yang
Maha Esa dan cara beribadat
kepada-Nya, karena Tuhan yang
saya sembah maha suci dari
sekutu dan tandingan, tidak
menjelma pada seseorang atau
memihak kepada suatu bangsa
atau orang tertentu. Sedang
"tuhan" yang kamu sembah itu
berbeda dari Tuhan yang
tersebut di atas. Lagi pula ibadat
saya hanya untuk Allah saja,
sedang ibadatmu bercampur
dengan syirik dan dicampuri
dengan kelalaian dari Allah, maka
yang demikian itu tidak
dinamakan ibadat.
6 Untukmulah agamamu, dan
untukkulah, agamaku`. (QS.
109:6)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun
Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG /
Surah Al Kaafiruun 6
ﻟَﻜُﻢْ ﺩِﻳﻨُﻜُﻢْ ﻭَﻟِﻲَ ﺩِﻳﻦِ 6) )
Kemudian dalam ayat ini Allah
mengancam orang-orang kafir
dengan firman-Nya yaitu, "Bagi
kamu balasan atas amal
perbuatanmu dan bagiku
balasan atas amal perbuatanku".
Dalam ayat lain yang sama
maksudnya Allah berfirman:
ﻭﻟﻨﺎ ﺃﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ﻭﻟﻜﻢ ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ
Artinya:
"Bagi kami amalan kami, bagi
kamu amalan kamu".
Q.S.(Al Baqarah): 139.

Sabtu, 26 November 2011

agungaelah76: TAFSIR SURAH AN-NAAS.

agungaelah76: TAFSIR SURAH AN-NAAS.

TAFSIR SURAH AN-NAAS.

satu surat Makkiyyah atau surat
yang turun di kota Mekkah. An-
Naas juga salah satu dari dua
ayat yang disebut dengan
mu'awwizatain (dua
perlindungan). Di dalamnya
terkandung permohonan
perlindungan dan pengamanan
kepada Allah swt dari keburukan
gembong segala musuh
bebuyutan manusia, yaitu Iblis
dan konco-konconya dari
golongan jin dan manusia yang
tugasnya menyesatkan manusia
dengan beragam was-was dan
penyesatan.
Al-Qur'an ini ditutup dengan dua
surat mu'awwizatain dan
diawali dengan surat al-Fatihah
untuk menghimpun antara
permulaan yang baik dan
penutup yang baik pula. Itulah
puncak keelokan kebaikan dan
keindahan. Karena seorang
hamba memohon kepada Allah
dan berserah diri kepada-Nya
sejak di awal urusan hingga
akhirnya.
Berlindung dari Keburukan
Setan:
Allah berfirman:
ﻗﻞ ﺃﻋﻮﺫ ﺑﺮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻠﻚ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻪ
ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺷﺮ ﺍﻟﻮﺳﻮﺍﺱ ﺍﻟﺨﻨﺎﺱ
ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻮﺳﻮﺱ ﻓﻰ ﺻﺪﻭﺭ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ
ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ
Artinya: "Katakanlah (hai
Muhammad): Aku berlindung
kepada Tuhan manusia. Raja
manusia, Tuhan manusia, dari
keburukan was-was setan
perempuan yang meniupkan
was-was di dalam dada manusia,
dari golongan jin dan
manusia." (Qs an-Naas: 5).
ﻗﻞ ﺃﻋﻮﺫ ﺑﺮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ Katakanlah hai
Muhammad, aku berpegang
teguh, bersandar dan berlindung
( ﺑﺮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ ) yakni; Tuhan
manusia, pendidik dan pengatur
urusan mereka. Dialah yang
menghidupkan dan membuat
mereka ada dari tidak ada.
Memberikan nikmat yang
beraneka ragam banyaknya.
Para Ahli Tafsir mengatakan:
"Dikhususkan penyebutan
kepada manusia sebagai
penghormatan dan pemuliaan
terhadap mereka, karena Allah
telah menundukkan kepada
mereka apa-apa yang ada di
jagat raya ini. Allah juga
memberikan karunia akal dan
ilmu kepada mereka. Menyuruh
para malaikat untuk sujud
kepadanya, sementara malaikat
adalah makhluk yang paling
utama secara mutlak."
ﻣﻠﻚ ﺍﻟﻨﺎﺱ yakni raja semua
makhluk, baik penguasa ataupun
rakyat secara sempurna, utuh
dan menyeluruh. Allah telah
menentukan amal perbuatan
mereka dan mengatur urusan
mereka. Dialah yang memuliakan
dan Dia pula yang merendahkan.
Membuat kaya dan memiskinkan
manusia.
ﺇﻟﻪ ﺍﻟﻨﺎﺱ yakni; sesembahan
mereka yang tidak ada Tuhan
bagi mereka selain-Nya.
Imam Qurthubi berkata:
"Disebukan dengan ﻣﺎﻟﻚ ﺍﻟﻨﺎﺱ
ﺇﻟﻪ ﺍﻟﻨﺎﺱ karena manusia
memiliki raja Makanya ayat ini
menyebutkan bahwa Allah
adalah raja mereka. Ketika pada
manusia ada yang disembah
selain ALlah, lalu Allah
menyebutkan bahwa Dialah
tuhan dan sesembahan mereka.
Allahlah yang wajib untuk minta
perlindungan-Nya dan tempat
berserah diri manusia. Itu karena
manusia, pertama mengenal
bahwa dirinya memiliki Tuhan
yang telah mentarbiyyahnya ﺭﺏ
ﺍﻟﻨﺎﺱ kemudian ketika ia
berpikir maka ia kemudian
mengenal bahwa Tuhan ini pasti
mengendalikan makhluk-
makhluk-Nya dan tidak butuh
kepada mereka. Dialah Tuhan
manusia ﻣﺎﻟﻚ ﺍﻟﻨﺎﺱ . Selanjutnya
apabila penghayatannya kepada
alam semesta ini bertambah,
maka ia akan mengerti bahwa
Allah pantas untuk disembah.
Karena tidak ada yang patut
disembah selain Zat yang Maha
Kaya dan patut diminta-minta
ﺇﻟﻪ ﺍﻟﻨﺎﺱ.
Kenapa lafaz ﺍﻟﻨﺎﺱ (manusia)
diulang-ulang sampai 3 kali dan
tidak cukup menggunakan kata
ganti?! Karena untuk
memperlihatkan kemuliaan,
keagungan dan perhatian lebih
akan peran mereka di atas muka
bumi ini.
Ibnu Katsir mengatakan: "3
sifat Allah swt ini adalah
rububiyyah, malik dan ilahiyyah.
Allah-lah Tuhan segala sesuatu,
raja dan penciptanya. Segala
sesuatu adalah makhluk dan
milik-Nya. Allah menyuruh
manusia untuk berlindung
dengan sifat-sifat ini. ﻣﻦ ﺷﺮ
ﺍﻟﻮﺳﻮﺍﺱ ﺍﻟﺨﻨﺎﺱ yakni dari
bisikan was-was setan yang
meniupkan pembicaaan jahat di
dalam dada. Setan membisikkan
manusia agar ia terpedaya
dengan perbuatan maksiat.
(ﺍﻟﺨﻨﺎﺱ): yang bersembunyi dan
mundur ketika seorang hamba
mengingat Tuhannya. Apabila
seorang manusia lupa Allah,
maka setanpun kembali dan
membisikkannya."
Dalam sebuah hadits
disebutkan:
ﺇﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻭﺍﺿﻊ ﺧﻄﻤﻪ -ﺃﻧﻔﻪ-
ﻋﻠﻰ ﻗﻠﺐ ﺍﻥ ﺁﺩﻡ, ﻓﺈﺫﺍ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻨﺲ.
ﻭﺇﺫﺍ ﻧﺴﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻔﻢ ﻗﻠﺒﻪ ﻓﻮﺳﻮﺱ
"Sesungguhnya setan
meletakkan hidungnya di hati
anak Adam. Maka apabila
mengingat Allah ia bersembunyi.
Sebaliknya, jika ia lupa kepada
Allah setan balik kepada hatinya
dan mulai membisikkannya."
ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺴﻮﺱ ﻓﻰ ﺻﺪﻭﺭ ﺍﻟﻨﺎﺱ yakni
setan yang melemparkan
bisikan-bisikan jahat di hati
manusia dengan berbagai
macam was-was bisikan dan
angan-angan.
Imam Qurthubi berkata: "Was-
was setan itu berupa seruan
untuk mentaatinya dengan
perkataan yang lembut tapi
maksudnya sampai ke hati
manusia tanpa terdengar melalui
suara."
ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ
ﻣﻦ di sini bermakna
'bayaniyyah' artinya bahwa jin
yang membuat manusia was-
was itu adalah golongan setan
yang berasal dari jenis jin dan
manusia. Hal ini sepert yang
Allah sebutkan pula dalam ayat:
ﺷَﻴَﺎﻃِﻴﻦَ ﺍﻹِﻧﺲِ ﻭَﺍﻟْﺠِﻦِّ ﻳُﻮﺣِﻲ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ
ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻌْﺾٍ ﺯُﺧْﺮُﻑَ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝِ ﻏُﺮُﻭﺭًﺍ
Artinya: "Setan-setan dari
kalangan manusia dan jin yang
membisikkan sebagian satu
sama lain di antara mereka
dengan ucapan yang indah dan
mengandung tipu daya."(Qs Al-
An'am: 112).
Ayat ini menerangkan tentang
perlindungan dari kejahatan jin
dan manusia secara bersama-
sama. Tidak diragukan lagi bagi
kita bahwa setan-setan dari
jenis manusia lebih bahaya dan
licik daripada jenis setan dari
golongan jin. Itu karena
golongan setan dari jenis jin
akan bersembunyi ketika
menghadapi isti'azah.
Sedangkan golongan setan dari
jenis manusia menghiasi
manusia lainnya dengan
perbuatan keji dan memperdaya
dengan kemungkaran.
Hanya orang yang Allah pelihara
saja yang akan dijaga oleh-Nya.
Wallahu a'lam bish-showab.

Jumat, 25 November 2011

TAFSIR SURAH ALFATEHAH.

(Ummul Qur-an/Induk al-Quran, Ummul Kitab/Induk al-Kitab,
dan as-Sab’ul Matsani/Tujuh yang berulang-ulang)
Surah ini dinamai Al-Fatihah (artinya “Pembuka”), di antaranya karena
bacaan Al-Quran dalam salat dimulai dengan surah ini. Surah ini juga
mempunyai banyak nama lain, antara lain Ummul-Kitab, Asy-Syifa’, Al-
Waqiyah, Al-Kafiyah, Asas Al-Quran, dan sebagainya.
Bismillahir-rahmanir-rahim (Dengan nama Allah, Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang).
Para sahabat memulai membaca Al-Quran dengan ucapan ini.
Membaca bismillahir-rahmanir-rahim dianjurkan di awal setiap
pembicaraan dan pekerjaan. Ini berdasarkan sabda Nabi SAW, “Setiap
perkara yang tidak dimulai dengan membaca bismillahir-rahmanir-
rahim, ia menjadi terputus,” Arti “terputus”, sedikit keberkahannya.
Membaca basmalah juga disunahkan ketika berwudhu ,
berdasarkan sabda Nabi SAW, “Tidak sempurna wudu seseorang yang
tidak menyebut nama Allah.” Menurut mazhab Syafi’I, disunahkan
membaca basmalah ketika menyembelih, sedangkan menurut mazhab
yang lain hukumnya wajib. Disunahkan pula membaca basmalah ketika
hendak makan. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW, “Ucapkanlah
basmalah, makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah sesuatu yang
dekat denganmu.”
Disunahkan juga membaca basmalah ketika hendak bersetubuh,
berdasarkan sabda Nabi SAW, “Seandainya salah seorang di antara
kalian ketika hendak bersetubuh mengucapkan, “bismillah, Ya Allah,
jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang
Engkau berikan kepada kami (yakni anak yang akan Allah berikan)’,
seandainya ia ditakdirkan mempunyai anak dari hubungannya disaat
itu – anak itu tak akan dicelakakan oleh setan selamanya.”
Menurut Ibn Jarir, Sifat ar-rahman atau pengasih Allah adalah
untuk semua mahluk, dan ar-rahim-Nya untuk orang-orang mukmin.
Lafaz ar-rahman juga nama Allah yang khusus yang tidak boleh
digunakan oleh selain Dia (Artinya, jika hanya memakai Ar-Rahman
atau Rahman saja. Jika seseorang mempunyai nama Abdurrahman
tentu sangat bagus, karena artinya “hamba Allah yang bersifat
rahman”).
Di antara nama-nama Allah, Ada yang digunakan untuk mahluk,
ada pula yang tidak digunakan untuk mahluk, seperti lafaz Allah, Al-
Khaliq, Ar-Raziq, dll, termasuk Ar-Rahman, sebagaimana yang telah
disebutkan di atas. Sedangkan lafaz Ar-Rahim, Allah gunakan juga
untuk menggambarkan Nabi SAW, yaitu pada firman Allah Bil-
mu’miniina ra’ufunrahim (Amat belas kasihan lagi penyayang terhadap
orang-orang mukmin). Sebagaimana allah menggambarkan manusia
dengan menggunakan sebagian namanya, yaitu pada firman-Nya
Faja’ainaahu sami’an bashira (Maka kami jadikan dia mendengar dan
melihat).”
Alhamdu lillaahi Rabbil-aalamin (Segala puji bagi Allah, Tuhan
sekalian alam).
Ibn Jarir mengatakan, pengertian alhamdulillah adalah bersyukur
kepada Allah secara tulus karena Dia telah memberikan nikmat-nikmat
yang tak terhingga kepada hamba-hamba-Nya. Juga karena Dia telah
menyehatkan anggota tubuh mukallaf (orang yang berakal dan balig)
untuk menunaikan kewajiban-kewajibannya, di samping memberikan
rezeki dalam urusan dunia mereka sehingga mereka dapat merasakan
kehidupan yang menyenangkan. Karena itu, Tuhan berhak untuk dipuji
atas semua nikmat itu. Alhamdulillah merupakan suatu pujian di mana
Allah memuji dirinya yang juga mengandung perintah kepada para
hamba-Nya untuk memuji-Nya.
Di dalam hadist disebutkan, “Sebaik-baiknya zikir adalah ucapan
La ilaha illallah, dan sebaik-baiknya doa adalah ucapan Alhamdulillah.”
Dalam hadis lain, Rasulullah menyatakan, “Tidaklah Allah memberikan
nikmat kepada seorang hamba lalu hamba itu mengucap Alhamdulillah,
melainkan apa yang Dia berikan lebih utama daripada yang Dia ambil.”
Pengertian rabb adalah pemilik yang bertindak terhadap
miliknya, kemudian digunakan untuk pengertian tuan dan yang
melakukan perbaikan. Semua pengertian itu sah terdapat pada diri
Allah . Pada selain Allah, kata rabb hanya digunakan dengan dikaitkan
pada kata lainnya seperti rabbud-dar (pemilik rumah), sedangkan kata
rabb saja yang tidak diikuti kata lainnya hanya digunakan untuk Allah.
Ar-rahmanir-rahim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Al-Qurthubi mengatakan, Allah menyifati diri-Nya dengan Ar-
rahmanir-rahim setelah firman-Nya rabbil-alamin adalah untuk
mengiringkan tarhib (pernyataan yang mengandung ancaman,
meskipun implisit) dengan targhib (pernyataan yang mengandung
kabar gembira). Di dalam kata rabb yang telah kita ketahui maknanya
di atas terkandung pengertian ancaman, karena pemilik sesuatu berhak
melakukan suatu tindakan terhadap miliknya, sedangkan ucapan ar-
rahmanir-rahim mengandung kabar gembira.
Di dalam hadis dikatakan, “Seandainya seorang mukmin
mengetahui siksa yang ada di sisi Allah, niscaya tak seorang pun yang
menginginkan surga-Nya (artinya, asal terhindar dari siksa-Nya saja
sudah merasa sangat beruntung); dan seandainya seorang kafir
mengetahui rahmat yang ada di sisi-Nya, niscaya tak seorang pun
yang berputus asa dari rahmat-Nya.”
Maaliki Yaumiddin (Yang menguasai hari kemudian)
Sebagian ahli qiraah membaca maaliki dengan maliki (ma-nya
tidak dipanjangkan). Kedua bacaan itu (baik ma-nya dibaca panjang
maupun pendek) adalah bacaan yang sahih dan mutawatir
(diriwayatkan secara sahih dari berbagai jalur yang sangat banyak).
Disebutkannya Allah sebagai yang menguasai di hari kemudian, karena
pada saat itu tak seorang pun yang mengakui memiliki sesuatu dan
tidak ada yang berbicara kecuali dengan izin-Nya.
Di dalam sebuah ayat dikatakan, “Mereka tidak berkata-kata,
kecuali yang telah diizinkan oleh Tuhan, Yang Maha Pemurah, dan ia
mengucapkan kata yang benar.” Raja yang sebenarnya adalah Allah,
sedangkan penamaan segala sesuatu selain Dia dengan kata “raja”
adalah kiasan saja. Sedangkan kata diin pada ayat ini berarti
pembalasan dan perhitungan, karena pada hari ini semua mahluk
diperhitungkan dan diberi balasan atas perbuatannya.
Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (Hanya kepada-Mu kami
beribadah atau menyembah, dan hanya kepada-Mu kami
memohon pertolongan)
Menurut syara’, ibadah adalah yang menghimpunkan cinta,
ketundukan, dan rasa takut yang sempurna. Arti ayat ini, “Kami tidak
menyembah kecuali kepada-Mu, dan Kami tidak berserah diri kecuali
kepada-Mu juga.” Inilah taat yang sempurna. Agama secara
keseluruhannya terpulang kepada dua hal ini. Yang pertama
membebaskan diri dari perbuatan syirik, sedangkan yang kedua
membebaskan diri dari pengakuan memiliki upaya dan kekuatan, serta
menyerahkannya kepada Allah SWT.
Kalimat iyyaka na’budu didahulukan daripada iyyaka nasta’in
karena beribadah kepada Allah itulah yang merupakan tujuan,
sedangkan meminta pertolongan adalah perantara untuk menuju ke
sana. Karena, pada dasarnya segala yang terpenting didahulukan,
kemudian setelah itu baru yang penting, dan seterusnya.
Ihdinash-Shiraathal-Mustaqiim (Berilah kami hidayah menuju
jalan yang lurus)
Setelah memuji Zat yang akan diminta, tepatlah jika kemudian
diikuti dengan mengajukan permintaan. Ini adalah kondisi peminta
yang sempurna, yakni ia memuji siapa yang akan diminta, setelah itu
baru meminta kebutuhannya. Cara demikian tentu akan lebih
membawa keberhasilan. Karena itulah, Allah menunjukkan hal tersebut.
Yang dimaksud hidayah di sini adalah bimbingan dan taufik.
Para mufasir dari kalangan salaf (ulama terdahulu) maupun khalaf
(ulama kini) berbeda pendapat tentang penafsiran ash-shirathal-
mustaqim sekalipun semuanya terpulang kepada satu poin yang sama,
yaitu mengikuti Allah dan Rasul-Nya. Ada riwayat yang menyebutkan,
ash-shirathal-mustaqiim artinya Kitabullah. Ada pula riwayat yang
menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah agama islam.
Ibn Abbas mengatakan, yang dimaksud adalah agama Allah
yang tidak ada kebengkokan di dalamnya. Sedangkan Ibn Al-Hanafiyah
menyebutkan, yang dimaksud adalah agama Allah di mana agama
lainnya yang dipeluk oleh seorang hamba tidak akan diterima. Mujahid
memberikan keterangan yang lain lagi. Ia mengatakan, ash-shiraahal-
Mustaqiim adalah kebenaran. Pengertian ini mempunyai cakupan yang
lebih luas dan tidak bertentangan dengan pendapat-pendapat yang
disebutkan tadi.
Jika ada yang bertanya, mengapa seorang mukmin meminta
hidayah di setiap waktu salat padalah hal itu telah ia miliki,
jawabannya sebagai berikut:
Seorang hamba setiap saat dan di setiap keadaan butuh agar
Allah menetapkan dan menguatkan hidayah yang telah dimilikinya.
Maka Allah memberikan petunjuk kepada hamba-Nya agar ia meminta
kepada-Nya di setiap waktu agar memberikannya pertolongan,
ketetapan (kemantapan), dan taufik.
Shiraathal-ladzina an’amta ‘alaihim ghairil-maghduubi ‘alahim
waladh-dhaallin. (Yaitu, jalan orang-orang yang telah Engkau
beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula
jalan mereka yang sesat)
Kalimat shiraathal-ladziina an’amta ‘alaihim menjelaskan ash-
shiraathal-mustaqiim. Mereka yang telah diberi nikmat adalah yang
disebutkan dalam surah An-nisa’, yang artinya, “Dan barang siapa yang
menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan
orang-orang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para
shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan
mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
Ibn Abbas menjelaskan, mereka adalah para malaikat, para nabi,
shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh. Rabi’ bin Anas mengatakan,
mereka adalah para nabi, sedangkan Ibn Juraij dan Mujahid
berpendapat, mereka adalah orang-orang mukmin. Penafsiran Ibn
Abbas tampak lebih umum dan lebih luas cakupannya..
Pengertian orang-orang yang dimurkai adalah orang –orang
yang mengetahui kebenaran tetapi berpaling darinya, sedangkan
orang-orang yang sesat adalah yang tidak memiliki pengetahuan
sehingga mereka berada dalam kesesatan, tidak mendapatkan
petunjuk menuju kebenaran. Pengingkaran pertama (bukan jalan
orang-orang yang dimurkai) diikuti dengan pengingkaran kedua (dan
bukan pula jalan orang-orang yang sesat) menunjukan, ada dua jalan
yang rusak, yaitu jalan orang-orang Yahudi dan jalan orang-orang
Nasrani.
Selain untuk menguatkan pengingkaran, juga untuk
membedakan dua jalan yang rusak itu agar kedua-duanya dihindari,
karena jalan orang-orang yang beriman mencakup dua hal sekaligus:
mengetahui kebenaran dan mengamalkannya. Orang-orang Yahudi
mengetahui tapi tidak mengamalkannya, sedangkan orang-orang
Nasrani tidak memiliki pengetahuan tentang itu tapi mengamalkannya.
Karena itu, orang Yahudi dimurkai dan orang Nasrani berada dalam
kesesatan. Hadis-hadis banyak yang menjelaskan hal itu. Di antaranya
yang diriwayatkan dari ‘Adiy bin Hatim, ia mengatakan, “Aku bertanya
kepada Rasulullah SAW tentang firman Allah ghairil-maghdhuubi
‘alaihim, beliau menjawab, ‘Mereka orang-orang Yahudi,’ sedangkan
waladh-dhaalliin, kata beliau, ‘Mereka orang-orang Nasrani,”
Bagi orang yang membaca surah Al-Fatihah, disunahkan
sesudahnya mengucapkan amiin, yang artinya, “Kabulkanlah
permintaan kami, Ya Allah,” Ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah, ia mengatakan, “Rasulullah SAW, apabila membaca
ghairil-maghdhubi ‘alaihim, sesudahnya mengucapkan amiin, sehingga
dapat didengar oleh orang yang berada di saf pertama di belakang
beliau.”

Kamis, 24 November 2011

HIJRAH UMAT TERDAHULU.

Konsep Hijrah Dalam
Perspektif Al-Qur’an ( Vol 3 )
Catatan sejarah menunjukkan
bahawa, perjalanan hijrah tidak
hanya dilakukan oleh Rasulullah
SAW dan para sahabat sahaja.
Bahkan lebih awal dari itu, ia
telah dilakukan oleh rasul-rasul
dan ummat sebelumnya.
Antaranya adalah seperti
berikut:
Hijrah Ummat Terdahulu
Ashabul Kahfi adalah contoh
penting dari pelaksanaan ibadah
hijrah yang dilakukan oleh umat
terdahulu. Kisah mereka
diabadikan oleh Allah SWT di
dalam al-Qur’an pada Surah Al-
Kahfi dari ayat ke-9 hingga ayat
26. Mereka adalah satu golongan
anak muda yang beriman
kepada Allah SWT. Sebagian ahli
tafsir menyebutkan bahwa
mereka hidup setelah Isa,
sebagai orang Nasrani. Sebagian
pula berpendapat bahwa
mereka adalah kaum Muslim
pengikut agama Isa, sedangkan
pada masa itu raja mereka
adalah penyembah berhala, yang
menyeru mereka menyembah
berhala. Diriwayatkan juga
bahwa mereka adalah satu kaum
dari anak cucu para bangsawan
kota Daqyus, kerajaan kafir. Juga
dinamakan Daqinus.
Diriwayatkan bahwa mereka
mengenakan tutup kepala dan
gelang dari emas yang memiliki
liontin. Mereka datang dari
Romawi yang kemudian
mengikuti agama Isa.
Lebih dari satu ahli tafsir, baik
generasi terdahulu maupun
generasi akhir yang
menyebutkan bahwa mereka
adalah anak keturunan raja-raja
Romawi dan para pemimpin
mereka. Ath-Thabari mengutip
pendapat Ibnu Abbas bahwa,
mereka berjumlah delapan
orang. Maksimilina adalah yang
terbesar di antara mereka dan
dialah yang berbicara dengan
raja. Kemudian Mahsimilina,
Yamliha, Marthus, Kasythusy,
Pirunus, Dinamus, Bathunus dan
Qalush. Ibnu Kathir mengatakan
bahwa, jumlah mereka adalah
tujuh orang berdasarkan firman
Allah SWT:
Artinya: Nanti (ada orang yang
akan) mengatakan “(jumlah
mereka) tiga (orang), yang
keempat adalah anjingnya” dan
(yang lain) mengatakan “(jumlah
mereka) lima (orang), yang
keenam adalah anjingnya”
sebagai terkaan yang ghaib dan
yang (yang lain lagi)
mengatakan “(jumlah mereka)
tujuh (orang), yang kedelapan
adalah anjingnya”. (QS. Al-Kahfi:
22)
Hijrah para pemuda Ashabul
Kahfi ini berawal dari
penyaksian mereka terhadap
amalan kaumnya yang
menyembah berhala-berhala dan
taghut serta menyembelih
binatang ternak untuk
dipersembahkan pada tuhan
mereka pada hari besar agama
mereka di pusat kota setiap satu
tahun sekali di bawah
pengarahan seorang raja yang
kejam dan keji yaitu Dikyanus.
Mereka menyadari bahwa apa
yang dilakukan oleh kaumnya
dengan bersujud kepada berhala
sesungguhnya merupakan hak
Allah SWT yang telah
menciptakan langit dan bumi.
Mulailah satu demi satu dari
mereka meninggalkan kaumnya
dan menolak perbuatan mereka
dan menentang mereka dalam
hal itu. Orang yang pertama di
antara mereka adalah duduk
dibawah pohon rindang.
Kemudian menyusul orang
kedua yang turut duduk disana.
Kemudian berdatangan yang
selanjutnya. Mereka bukanlah
orang yang saling mengenal,
namun hati mereka yang
menyebabkan mereka
berkumpul dalam kumpulan
iman.
Mereka berdiri dihadapan kaum
mereka sambil mengumumkan
ketauhidan dan berlepas diri dari
kesyirikan yang dilakukan kaum
mereka. Mereka berkata “Tuhan
kami bukan Tuhan Fulan dan
Fulan, tapi Dia Tuhan langit dan
bumi. Dialah Raja, Pencipta dan
pengatur langit dan bumi”. Para
pemuda itu tidak peduli dengan
sesiapa pun juga. Mereka seperti
tukang-tukang sihir Fir’aun yang
tidak peduli ancaman Fir’aun,
mereka tetap teguh dengan
kebenaran. Mereka
meninggalkan kampung halaman
mereka menuju ke sebuah gua.
Dikatakan bahwa, lokasi gua itu
berada di Gunung Ar-Raqim
(dekat Amman, Yordan).Para
ulama berbeda pendapat
tentang letak gua itu.
Kebanyakan mereka berkata
“gua itu di bumi Ailah”.
Dikatakan pula “gua itu lebih
tepat di negeri Romawi”.
Wallahua’lam.
Sedangkan tentang anjing (yang
bersama mereka) diriwayatkan
bahwa anjing itu adalah anjing
berburu mereka milik mereka.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa,
dalam perjalanan mereka
berjumpa dengan seorang
penggembala yang memiliki
seekor anjing. Penggembala itu
mengikuti mereka karena
adanya kesesuaian dengan
pendapat mereka. Para pemuda
ini lalu ditidurkan oleh Allah SWT
di dalam gua tersebut selama
tiga ratus tahun ditambah
sembilan tahun Hilaliyah
(Qamariyah). Sedangkan dalam
hitungan Syamsiyah lamanya
adalah tiga ratus tahun. Sebab,
perbedaan antara setiap seratus
tahun penanggalan Qamariyah
dengan penanggalan Syamsiyah
adalah tiga tahun. Karena itulah,
Allah menyatakan “selama tiga
ratus tahun dan ditambah
sembilan tahun”.
Mereka masing-masing bangkit
dalam keadaan tertanya-tanya
mengenai lama masa mereka
tidur sehinggalah Allah SWT
menjelaskan kepada mereka
melalui manusia yang hidup
pada zaman tersebut tentang
keadaan diri mereka.
Setelah bangkit dari tidur,
mereka mengutus salah seorang
dari mereka dengan uang
logamnya ke kota, yang
dengannya agar membawakan
makanan, namun
keberadaannya dan juga
dirhamnya tertolak karena telah
kuno. Sehingga ia dibawa
kepada raja yang yang ketika itu
seorang yang shalih dan rakyat
pun telah beriman. Ketika raja
melihatnya, ia berkata “kiranya
ini adalah para pemuda yang
pergi di zaman raja Dikyanus.
Aku telah berdoa kepada Allah,
sudi kiranya menunjukkan
mereka kepadaku”. Akhirnya
mereka bersama-sama
berangkat ke gua. Kebanyakan
riwayat mengatakan bahwa
mereka meninggal dunia ketika
diajak berbicara oleh Tamlikha,
teman mereka yang kembali dari
kota bersama raja yang beriman
ini.
Hijrah Para Nabi
Antaranya adalah seperti
berikut:
1) Nabi Ibrahim
Berikut adalah tempat-tempat
penghijrahan Nabi Ibrahim
Alaihissalam:
a) Hijrah dari Babilonia menuju ke
Syam (Syria) dan Palestina.
b) Hijrah ke Mesir
c) Hijrah dari Mesir kembali ke Syam
d) Hijrah ke bumi Mekah dan
membangun Baitullah
2) Nabi Luth
Berikut adalah tempat-tempat
penghijrahan Nabi Luth
‘Alaihissalam:
a) Hijrah ke Syam bersama bapa
saudaranya Nabi Ibrahim
b) Hijrah ke Sadum (sekitar Jordan)
3) Nabi Musa
Berikut adalah tempat-tempat
penghijrahan Nabi Musa
Alaihissalam:
a) Dari Mesir ke Madyan
b) Dari Madyan kembali ke Mesir
c) Dari Mesir ke Syam (Palestin)
4) Nabi Muhammad
Berikut adalah tempat-tempat
penghijaran Nabi Muhammad
dan para sahabat:
a) Hijrah ke Habsyah kali pertam
a – Bulan Rejab Tahun ke-5
Nubuwwah (Kenabian) dengan
jumlah 15 orang iaitu 10 lelaki
dan 5 perempuan. Nabi tidak
sertai.
b) Hijrah ke Habsyah kali kedua –
Bulan Syawal Tahun ke-5 Nubuw
wah (Kenabian). Jumlah mereka
83 lelaki dan 19 perempuan.
Ketua rombongan adalah Ja’afar
bin Abi Talib. Nabi tidak sertai.
c) Hijrah ke Ta’if – Rasulullah
keluar berdakwah di Ta’if selama
10 hari bersama Zaid bin
Harithah. Tiada yang menerima
Islam kecuali seorang hamba
iaitu Addas (seorang Nasrani),
hamba kepada Utbah bin Rabi’ah
dan Syaibah bin Rabi’ah. Hijrah
ke Ta’if berlaku selepas tahun
ke-10 Nubuwwah.
d) Hijrah ke Madinah – Para
sahabat keluar secara kelompok-
kelompok kecil bermula dari
bulan Muharram dan Rasulullah
SAW keluar bersama Abu Bakar
pada hari Khamis, 1 Rabi’ul
Awwal ketika berumur 53
tahun.
Hijrah berterusan selepas itu,
dilakukan oleh para sahabat,
para ulama’, imam-imam mazhab
dan berkelanjutan sampai saat
ini dengan pelbagai tujuan baik
melaksanakan urusan dakwah,
menuntut ilmu, berjihad dan
sebagainya.

Rabu, 23 November 2011

PEMBAGIAN TAUHID

Pembagian Tauhid – Rububiyah,
Uluhiyah, Asma wa Sifat
Pada awalnya tauhid dibagi menjadi 2
bagian, yaitu :
Tauhid Al Ma’rifat wal Itsbat
(Pengenalan dan Penetapan) yang
mengandung 2 tauhid yaitu
Tauhid Rububiyah yaitu mengenal
Allah melalui perbuatan-Nya.
Tauhid Asma wa Sifat yaitu
mengenal Allah melalui nama dan
sifat-Nya.
Tauhid Al Irodi Ath Tholabi yaitu
tauhid yang diinginkan dan dituntut,
disebut juga tauhid uluhiyah.
Akan tetapi seiring semakin jauhnya
umat Islam dari ajaran agama, sehingga
banyak terjadi penyimpangan
keyakinan di dalam nama dan sifat
Allah, maka Tauhid Asma wa Sifat
disebutkan secara khusus. Sehingga
Tauhid dibagi menjadi 3 :
Tauhid Rububiyah
Yaitu mentauhidkan Allah dalam
perbuatan-Nya, seperti mencipta,
menguasai, memberikan rizki,
mengurusi makhluk, dll yang semuanya
hanya Allah semata yang mampu. Dan
semua orang meyakini adanya Rabb
yang menciptakan, menguasai, dll.
Kecuali orang atheis yang berkeyakinan
tidak adanya Rabb. Diantara
penyimpangan yang lain yaitu kaum
Zoroaster yang meyakini adanya
Pencipta Kebaikan dan Pencipta
Kejelekan, hal ini juga bertentanga
dengan aqidah yang lurus.
Tauhid Uluhiyah
Mentauhidkan Allah dalam perbuatan-
perbuatan yang dilakukan hamba. Yaitu
mengikhlaskan ibadah kepada Allah,
yang mencakup berbagai macam
ibadah seperti : tawakal, nadzar, takut,
khosyah, pengharapan, dll. Tauhid inilah
yang membedakan umat Islam dengan
kaum musyrikin. Jadi seseorang belum
cukup untuk mentauhidkan Allah dalam
perbuatan-Nya (Tauhid Rububiyah)
tanpa menyertainya dengan
mengikhlaskan semua ibadah hanya
kepada-Nya (Tauhid Uluhiyah). Karena
orang musyrikin dulu juga meyakini
bahwa Allah yang mencipta dan
mengatur, tetapi hal tersebut belum
cukup memasukkan mereka ke dalam
Islam.
Tauhid inilah yang menjadi inti
pembahasan dari Kitab Tauhid, oleh
karena itu penulis memberikan judul
“Kitab Tauhid yang merupakan hak
Allah terhadap hamba-Nya”. Judul ini
diambil dari perkataan Rasulullah
terhadap Muadz bin Jabbal di atas
keledai, “Tahukah engkau apa hak Allah
terhadap hamba-Nya, dan apa hak
hamba terhadap Allah ?”, Muadz bin
Jabbal, “Allah dan Rasulnya yang lebih
mengetahui”, Hak Allah kepada
hambanya yaitu agar hamba beribadah
mentauhidkan Allah dan tidak
menyekutukan Allah.
Tauhid Asma Wa Sifat
Mengimani dan menetapkan apa yang
sudah ditetapkan Allah di dalam Al
Quran dan oleh Nabi-Nya di dalam
hadits mengenai nama dan sifat Allah
tanpa merubah makna, mengingkari,
mendeskripsikan bentuk/cara, dan
memisalkan. Untuk pembahasan yang
lebih lengkap bisa merujuk ke beberapa
kitab diantaranya Aqidah Washithiyah,
Qowaidul Mutsla, dll.
Apabila ketiga tauhid di atas ada yang
tidak lengkap, maka seorang hamba
bisa berkurang imannya atau bahkan
telah keluar dari Islam.
Syirk
Lawan tauhid adalah syirk, yaitu
menjadikan sesuatu mempunyai sekutu
dalam suatu urusan. Maka barang siapa
yang telah syirk, maka dia telah
menjadikan sekutu bagi Allah di dalam
melaksanakan ibadah.
Pembagian Syirk
Pembagian syirk menjadi 2 bagian
Syirk besar : Mengeluarkan
seseorang dari Islam.
Mengakibatkan sifat syirk melekat
pada seseorang.
Syirk kecil : Jalan menuju syirk
akbar tapi tidak mengeluarkan
seseorang dari Islam. Sifat syirk
tidak melekat seluruhnya pada
seseorang.
Pembagian syirk menjadi 3 bagian
Syirk besar yang nyata :
Melakukan amalan syirk besar
yang nyata, seperti menyembah
patung.
Syirk kecil yang nyata :
Melakukan amalan syirk kecil yang
nyata, misalkan bersumpah
dengan nama selain Allah.
Syirk yang tersembunyi :
Melakukan amalan syirk yang
tersembunyi
Syirk yang tersembunyi dibagi menjadi
Syirk tersembunyi yang besar
(riya’nya orang munafiq) : Hal ini
mengeluarkan seseorang dari
Islam.
Syirk tersembunyi yang kecil
(riya’nya kaum muslimin) : Hal ini
tidak mengeluarkan seseorang
dari Islam.
Pembagian tauhid dan syirk menjadi 3
bagian memiliki dasar di dalam Al Quran
dan As Sunnah tidak secara tersurat
tapi tersirat. Misalkan dalam ayat Al
Fathihah, “Alhamdu lillaahi Rabbil
‘Alamin”
Al-Hamdu = Tauhid Asma wa
Sifat, sifat Al Hamid,
lillaahi = Tauhid Asma wa Sifat
dan Tauhid Uluhiyah, menetapkan
nama Allah dan menetapkan
peribadahan kepada Allah
Rabbi = Tauhid Rububiyah
Firman Allah, “Dan tidaklah Aku
menciptakan Jin dan Manusia
kecuali untuk beribadah kepada-
Ku”
Jin merupakan makhluk yang diciptakan
Allah dari api. Kata yang terdiri dari jim
( ﺝ) dan nun (ﻥ) dalam bahasa arab
memiliki makna umum tertutup.
Misalkan Majnun (orang gila) tertutupi
akal sadarnya, Jannatun (Surga) karena
tertutupi kenikmatannya dari
pandangan, pendengaran, dan
pemikiran manusia, begitu juga Jin
bermakna tertutup dari manusia. Jin
juga dibebani ibadah sebagaimana
manusia.
Manusia merupakan makhluk yang Allah
ciptakan dari tanah. Kata Al-Ins
(manusia) memiliki makna Al-Uns (jinak,
saling bantu membantu), yaitu manusia
harus saling tolong-menolong dalam
menjalani hidupnya.

Selasa, 22 November 2011

HIDUP SETELAH MATI

(Tahapan Perjalanan
Manusia Menuju Hari
Kebangkitan di Akhirat)
Setelah manusia mati
akan mengalami
tahapan sbb :
1.Alam Barzakh
Para salaf bersepakat
tentang kebenaran
adzab Dan nikmat yang
Ada di alam kubur
(barzakh) . Nikmat
tersebut merupakan
nikmat yang hakiki,
begitu pula adzabnya,
bukan sekedar
bayangan atau
perasaan sebagaimana
diklaim oleh
kebanyakan ahli bid’ah.
Pertanyaan (fitnah)
kubur itu berlaku
terhadap ruh Dan jasad
manusia baik orang
mukmin maupun kafir.
Dalam sebuah hadits
shahih disebutkan
Rasulullah SAW selalu
berlindung kepada
Allah SWT dari siksa
kubur. Rasulullah SAW
menyebutkan sebagian
dari pelaku maksiat
yang akan
mendapatkan adzab
kubur, diantaranya
mereka yang
A. Suka mengadu
domba
B. Suka berbuat ghulul
C. Berbuat kebohongan
D. Membaca Al Qur’an
tetapi tidak
melaksanakan apa
yang diperintahkan
Dan yang dilarang
dalam Al’Qur’an
E. Melakukan zina
F. Memakan riba
G. Belum membayar
hutang setelah mati
(orang yang berhutang
akan tertahan tidak
masuk surga karena
hutangnya)
H. Tidak bersuci setelah
buang air kecil, shg
masih bernajis
Adapun yang dapat
menyelamatkan
seseorang dari siksa
kubur adalah Shalat
wajib, shaum, zakat,
Dan perbuatan baik
berupa kejujuran,
menyambung
Silaturahim, segala
perbuatan yang ma’ruf
Dan berbuat baik
kepada manusia , juga
berlindung kepada
Allah SWT dari adzab
kubur.
2. Peniupan
Sangkakala
Sangkakala adalah
terompet yang ditiup
oleh malaikat Israfil
yang menunggu kapan
diperintahkan Allah
SWT. Tiupan yang
pertama akan
mengejutkan manusia
Dan membinasakan
mereka dengan
kehendak Allah SWT,
spt dijelaskan pada Al
Qur’an :
“Dan ditiuplah
sangkakala maka
matilah semua yang di
langit Dan di bumi,
kecuali apa yang
dikehendaki oleh Allah
SWT”( QS. Az
Zumar :68 ).
Tiupan ini akan
mengguncang seluruh
alam dengan
guncangan yang keras
Dan hebat sehingga
merusak seluruh
susunan alam yang
sempurna ini. Ia akan
membuat gunung
menjadi rata, bintang
bertabrakan, matahari
akan digulung, lalu
hilanglah cahaya
seluruh benda-benda di
alam semesta. Setelah I
TU keadaan alam
semesta kembali
seperti awal
penciptaannya.
Allah SWT
menggambarkan
kedahsyatan saat
kehancuran tersebut
sebagaimana firman-
Nya : ” Hai manusia,
bertakwalah kepada
Tuhanmu;
sesungguhnya
kegoncangan Hari
kiamat itu adalah suatu
kejadian yang sangat
besar (dahsyat).
(Ingatlah) pada Hari
(ketika) kamu melihat
kegoncangan itu,
lalailah semua wanita
yang menyusui
anaknya dari anak
yang disusuinya Dan
gugurlah kandungan
segala wanita yang
hamil, Dan kamu lihat
manusia dalam
keadaan mabuk,
padahal sebenarnya
mereka tidak mabuk,
akan tetapi adzab Allah
itu sangat keras” (QS.Al
Hajj:1-2).
Sedangkan pada tiupan
sangkakala yang kedua
adalah tiupan untuk
membangkitkan
seluruh manusia ; “Dan
tiupan sangkakala
(kedua), maka tiba-tiba
mereka keluar dengan
segera dari kuburnya
(menuju) kepada Rabb
mereka.(QS. Yaa Siin :
51).
Rasulullah SAW
bersabda, “Kemudian
ditiuplah sangkakala,
dimana tidak
seorangpun tersisa
kecuali semuanya akan
dibinasakan. Lalu Allah
SWT menurunkan hujan
seperti embun atau
bayang-bayang, lalu
tumbuhlah jasad
manusia.Kemudian
sangkakala yang kedua
ditiup kembali, Dan
manusia pun
bermunculan (bangkit)
Dan berdiri”.(HR.
Muslim).
3.Hari Berbangkit
“Pada Hari ketika
mereka dibangkitkan
Allah semuanya, lalu
diberitakannya kepada
mereka apa yang telah
mereka kerjakan. Allah
mengumpulkan
(mencatat) perbuatan
itu, padahal mereka
telah melupakannya.
Dan Allah Maha
menyaksikan segala
sesuatu”. (QS. Al
Mujadilah : 6).
4.Padang Mahsyar
“(Yaitu) pada Hari
(ketika ) bumi diganti
dengan bumi yang lain
Dan (demikian pula)
langit Dan mereka
semuanya di padang
Mahsyar berkumpul
menghadap ke hadirat
Allah Yang Maha Esa
lagi Maha Perkasa”.(QS.
Ibrahim:48).
Hasr adalah
pengumpulan seluruh
mahluk pada Hari
kiamat untuk dihisap
Dan diambil
keputusannaya.
Lamanya di Padang
Mahsyar adalah satu
Hari yang berbanding
50.000 tahun di dunia.
Allah berfirman:
“Malaikat-malaikat Dan
Jibril naik (menghadap)
kepada Rabb dalam
sehari yang kadarnya
50.000 tahun.(QS. Al
Maarij:4).
Karena amat lamanya
Hari itu, manusia
merasa hidup mereka
di dunia ini hanya
seperti satu jam saja.
Dan (ingatlah) akan
Hari (yang di waktu
itu) Allah
mengumpulkan
mereka, (mereka
merasa di Hari itu)
seakan-akan mereka
tidak pernah berdiam
(di dunia) kecuali
hanya sesaat saja di
siang Hari.
(QS.Yunus:45).
“Dan pada Hari
terjadinya kiamat,
bersumpahlah orang-
orang yang berdosa,
bahwa mereka tidak
berdiam (dalam kubur)
melainkan sesaat
saja” (QS. ArRuum:55).
Adapun orang yang
beriman merasakan
lama pada Hari itu
seperti waktu antara
dhuhur Dan ashar saja.
Subhanallah.
Keadaan orang kafir
saat itu sebagaimana
firman-Nya.”Orang
kafir ingin seandainya
IA dapat menebus
dirinya dari adzab Hari
itu dengan anak-
anaknya, dengan istri
serta saudaranya, Dan
kaum familinya yang
melindunginya ketika
di dunia, Dan orang-
orang di atas bumi
seluruhnya, kemudian
(mengharapkan)
tebusan itu dapat
menyelamatkannya”.
(QS.AlMa’arij:11-14).
5. Syafa’at
Syafaat ini khusus
hanya untuk umat
Muslim, dengan syarat
tidak berbuat syirik
besar yang
menyebabkan kepada
kekafiran. Adapun bagi
orang musyrik, kafir
Dan munafik, maka
tidak Ada syafaat bagi
mereka.
Syafaat ini diberikan
Rasulullah SAW kepada
umat Muslim (dengan
izin dari Allah SWT).
6. Hisab
Pada tahap (fase) ini,
Allah SWT menunjukkan
amal-amal yang mereka
perbuat dan ucapan
yang mereka lontarkan,
serta segala yang
terjadi dalam
kehidupan dunia baik
berupa keimanan,
keistiqomahan atau
kekafiran.
Setiap manusia berlutut
di atas lutut mereka.
“Dan kamu lihat tiap-
tiap umat dipanggil
untuk (melihat) buku
catatan amalnya . Pada
hari itu kamu diberi
balasan terhadap apa
yang kamu kerjakan.
(QS. Al Jatsiah:28).
Umat yang pertama
kali dihisab adalah
umat Muhammad SAW,
kita umat yang terakhir
tapi yang pertama
dihisab. Yang pertama
kali dihisab dari hak-
hak Allah pada seorang
hamba adalah
Shalatnya, sedang yang
pertama kali diadili
diantara manusia
adalah urusan darah.
Allah SWT mengatakan
kepada orang kafir :
“Dan kamu tidak
melakukan suatu
pekerjaan melainkan
Kami menjadi saksi
atasmu diwaktu kamu
melakukannya”.(QS.
Yunus:61). Seluruh
anggota badan juga
akan menjadi saksi.
Allah bertanya kepada
hamba-Nya tentang
apa yang telah ia
kerjakan di dunia :
“Maka demi Rabbmu,
kami pasti akan
menanyai mereka
semua tentang apa
yang akan mereke
kerjakan dahulu”.(Al
Hijr:92-93).
Seorang hamba akan
ditanya tentang hal :
umurnya, masa
mudanya, hartanya
dan amalnya dan akan
ditanya tentang nikmat
yang ia nikmati.
7. Pembagian
catatan amal
Pada detik-detik
terakhir hari
perhitungan , setiap
hamba akan diberi
kitab (amal) nya yang
mencakup lembaran-
lembaran yang lengkap
tentang amalan yang
telah ia kerjakan di
dunia.
Al Kitab di sini
merupakan lembaran-
lembaran yang berisi
catatan amal yang
ditulis oleh malaikat
yang ditugaskan oleh
Allah SWT.
Manusia yang baik
amalnya selama di
dunia, akan menerima
catatan amal dari
sebelah kanan.
Sedangkan manusia
yang jelek amalnya
akan
menerima catatan amal
dari belakang dan
sebelah kiri, spt pada
firman Allah berikut ini:
“Adapun orang yang
diberikan kitabnya dari
sebelah kanannya,
maka ia akan diperiksa
dengan pemeriksaan
yang mudah, dan ia
akan kembali kepada
kaumnya (yang sama-
sama beriman) dengan
gembira. Adapun orang
yang diberikan
kitabnya dari belakang,
maka ia akan
berteriak : “celakalah
aku”, dan ia akan
masuk ke dalam api
yang menyala-nyala
(neraka)”,(QS. Al
Insyiqaq:8-12) .
“Adapun orang yang
diberikan kepadanya
kitabnya dari sebelah
kirinya, maka dia
berkata:”wahai
alangkah baiknya
kiranya tidak diberikan
kepadaku kitabku (ini),
dan aku tidak
mengetahui apa hisab
terhadap diriku.Wahai
kiranya kematian itulah
yang menyelesaikan
segala sesuatu.Hartaku
sekali-kali tidak
memberi manfaat
kepadaku.Telah hilang
kekuasaanku
dariku” (Allah
berfirman): “Peganglah
dia lalu belenggulah
tangannya ke
lehernya”, kemudian
masukkanlah dia ke
dalam api neraka yang
menyala-nyala”.(QS. Al
Haqqah:25 31).
8. Mizan
Mizan adalah apa yang
Allah letakkan pada hari
kiamat untuk
menimbang amalan
hamba-hamba-Nya.
Allah berfirman : “Dan
kami akan memasang
timbangan yang tepat
pada hari kiamat, maka
tiadalah seorang
dirugikan walau
sedikitpun. Dan jika
(amalan itu) hanya
seberat biji sawipun
pasti Kami
mendatangkan
(pahala)nya.Dan
cukuplah Kami sebagai
Pembuat perhitungan”.
(QS. Al Anbiya:47)
Setelah tahapan Mizan
ini, bagi yang kafir, dan
mereka yang
melakukan perbuatan
syirik akan masuk
neraka.
Sedangkan umat
muslim lainnya, akan
melalui tahap
selanjutnya yaitu
Telaga
9. Telaga
Umat Muhammad SAW
akan mendatangi air
pada telaga tsb. Barang
siapa minum dari
telaga tsb maka ia tidak
akan haus selamanya.
Setiap Nabi mempunyai
telaga masing-masing.
Telaga Rasulullah SAW
lebih besar, lebih agung
dan lebih luas dari yang
lain, sebagaimana
sabdanya :
Sesungguhnya setiap
Nabi mempunyai telaga
dan sesungguhnya
mereka berlomba
untuk mendapatkan
lebih banyak
pengikutnya di antara
mereka dan
sesungguhnya Nabi
Muhammad
mngharapkan agar
menjadikan
pengikutnya yang lebih
banyak (HR. Bukhari
Muslim).
Setelah Telaga, umat
muslim akan ke tahap
selanjutnya yaitu tahap
Ujian Keimanan
Seseorang. Perlu dicatat
bahwa orang kafir dan
orang yang berbuat
syirik sudah masuk
neraka (setelah tahap
Mizan, seperti
dijelaskan di atas).
10.Ujian Keimanan
Seseorang
Selama di dunia, orang
munafik terlihat seperti
orang beriman karena
mereka menampakkan
keislamannya. Pada
fase inilah kepalsuan
iman mereka akan
diketahui, diantaranya
cahaya mereka redup.
Mereka tidak mampu
bersujud sebagaimana
sujudnya orang
mukmin. Saat digiring,
orang-orang munafik
ini merengek-rengek
agar orang-orang
mukmin menunggu
dan menuntun
jalannya.Karena saat
itu benar-benar gelap
dan tidak ada petunjuk
kecuali cahaya yang
ada pada tubuh
mereka.
Allah SWT
berfirman,”Pada hari
ketika orang-orang
munafik laki-laki dan
perempuan berkata
kepada orang-orang
beriman:”Tunggulah
kami supaya kami
dapat mengambil
sebahagian dari
cahayamu”.Dikatakan
(kepada
mereka):”Kembalilah
kamu ke belakang dan
carilah sendiri cahaya
(untukmu)”.Lalu
diadakan diantara
mereka dinding yang
mempunyai pintu.Di
sebelah dalamnya ada
rahmat da di sebelah
luarnya dari situ ada
siksa.(QS.Al hadid:13).
Setelah ini umat muslim
yang lolos sampai
tahap Ujian Keimanan
Seseorang ini, akan
melalui Shirat.
11. Shirat
Shirath adalah jmbatan
yang dibentangkan di
atas neraka jahannam,
untuk diseberangi
orang-orang mukmin
menuju Jannah (Surga).
Beberapa Hadits
tentang Shirath
Sesungguhnya
rasulullah SAW pernah
ditanya tentang
Shirath, maka beliau
berkata :
Tempat
menggelincirkan, di
atasnya ada besi
penyambar dan
pengait dan tumbuhan
berduri yang besar, ia
mempunyai duri yang
membahayakan seperti
yang ada di Najd yang
disebut pohon Sud’an.
(HR. Muslim)
“Telah sampai
kepadaku bahwasanya
shirath itu lebih tipis
dari rambut dan lebih
tajam dari pedang”.
(HR. Muslim)
“Ada yang melewati
shirath laksana kejapan
mata dan ada yang
seperti kilat, ada yang
seperti tiupan angina,
ada yang terbang
seperti burung dan ada
yang menyerupai
orang yang
mengendarai kuda, ada
yang selamat seratus
persen, ada yang lecet-
lecet dan ada juga yang
ditenggelamkan di
neraka jahannam”. (HR.
Bukhari Muslim)
Yang paling pertama
menyebarangi shirath
adalah Nabi Muhammad
SAW dan para
pemimpin umat
beliau.Beliau bersabda :
“Aku dan umatku yang
paling pertama yang
diperbolehkan
melewati shirath dan
ketika itu tidak ada
seorangpun yang
bicara, kecuali Rasul
Dan Rasul berdo’a ya
Allah selamatkanlah,
selamatkanlah.
(HRBukhari).
Bagi umat muslim yang
berhasil melalui shirath
tersebut, akan ke tahap
selanjutnya jembatan
12. Jembatan
Jembatan disini, bukan
shirath yang letaknya
di atas neraka
jahannam. Jembatan ini
dibentangkan setelah
orang mukmin berhasil
melewati shirath yang
berada di atas neraka
jahannam.
Rasulullah SAW
bersabda : “Seorang
mukmin akan
dibebaskan dari api
neraka, lalu mereka
diberhentikan di atas
jembatan antara
Jannah(surga) dan
neraka, mereka akan
saling diqhisash antara
satu sama lainnya atas
kezhaliman mereka di
dunia.Setelah mereka
bersih dan terbebas
dari segalanya, barulah
mereka diizinkan
masuk Jannah. Demi
Dzat yang jiwa
Muhammad ditangan-
Nya, seorang diantara
kalian lebih mengenal
tempat tinggalnya di
jannah daripada
tempat tinggalnya di
dunia”.(HR. Bukhari).
Setelah melewati
jembatan ini barulah
orang mukmin masuk
Surga.

Sabtu, 19 November 2011

click=->

Keutamaan
Surat Al-Waqi’ah
Ubay bin Ka’b berkata
bahwa Rasulullah saw
bersabda: “Barangsiapa
yang membaca surat
Al-Wâqi’ah, ia akan
dicatat tidak tergolong
pada orang-orang yang
lalai.” (Tafsir Nur Ats-
Tsaqalayn 5/203).
Abdullah bin Mas’ud
berkata bahwa
Rasulullah saw
bersabda: “Barangsiapa
yang membaca surat
Al-Waqi’ah, ia tidak
akan tertimpa oleh
kefakiran
selamanya.” .” (Tafsir
Nur Ats-Tsaqalayn
5/203).
Imam Ja’far Ash-Shadiq
(sa) berkata:
“Barangsiapa yang
membaca surat Al-
Waqi’ah pada malam
Jum’at, ia akan dicintai
oleh Allah, dicintai oleh
manusia, tidak melihat
kesengsaraan,
kefakiran, kebutuhan,
dan penyakit dunia;
surat ini adalah bagian
dari sahabat Amirul
Mukimin (sa) yang bagi
beliau memiliki
keistimewaan yang
tidak tertandingi oleh
yang lain.” (Tafsir Nur
Ats-Tsaqalayn 5/203).

Jumat, 18 November 2011

click

ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﺍَﻟﺮِّﺳَﺎﻟَﺔُ
ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮْﻝِ ﺍَﻟْﺒَﻼَﻍُ
ﻭَﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺍَﻟﺘَّﺴْﻠِﻴْﻢُ
“Dari Alloh adalah risalah,
kewajiban Rosululloh saw
adalah menyampaikan.
Sedangkan kewajiban kita
adalah taslim (menerima total
dan utuh)”. (Hr. Bukhori: 46)

Kamis, 17 November 2011

IMAN HIJRAH DAN JIHAD

QS:9/AT-Taubah :20
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﻫَﺎﺟَﺮُﻭﺍ ﻭَﺟَﺎﻫَﺪُﻭﺍ ﻓِﻲ
ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑِﺄَﻣْﻮَﺍﻟِﻬِﻢْ ﻭَﺃَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ ﺃَﻋْﻈَﻢُ
ﺩَﺭَﺟَﺔً ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻔَﺎﺋِﺰُﻭﻥَ
20. orang-orang yang beriman
dan berhijrah serta berjihad di
jalan Allah dengan harta, benda
dan diri mereka, adalah lebih
tinggi derajatnya di sisi Allah;
dan itulah orang-orang yang
mendapat kemenangan.
QS al-Baqarah [2]: 218
ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫَﺎﺟَﺮُﻭﺍ
ﻭَﺟَﺎﻫَﺪُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻳَﺮْﺟُﻮﻥَ
ﺭَﺣْﻤَﺔَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﻏَﻔُﻮﺭٌ ﺭَﺣِﻴﻢٌ
218. Sesungguhnya orang-orang
yang beriman serta orang-orang
yang berhijrah dan berjihad di
jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah.
Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang ().
Uraian singkatnya yang pertama
adalah bahwa semua manusia
dari berbagai agama atau
kepercayaan pasti punya Iman
terhadap Tuhan, Iman inilah
yang mengatur kehidupan
manusia, Iman bisa berubah
setiap saat bisa menguat dan
bisa melemah. Jika Iman
menguat maka manusia akan
selalu ingat bahwa semua
perbuatannya diawasi oleh
Tuhan, sehingga manusia
cenderung melakukan hal-hal
yang baik dan positif, sebaliknya
jika Iman melemah manusia akan
cenderung melakukan hal-hal
yang jelek dan negatif. Maka jika
ingin manusia berkualitas harus
tetap menjaga Iman agar tetap
kuat.
Kedua, Hijrah artinya berpindah
atau berubah yang mengandung
arti bahwa manusia yang
berkualitas harus selalu
mengalami perubahan dari yang
jelek menjadi baik dan dari baik
menjadi lebih baik. Contoh
sederhana dalam kehidupan
pemerintahan, jika ada
perubahan peraturan maka kita
harus mengikutinya, itu
namanya Hijrah. Bekerja dan
selalu berusaha mencari yang
lebih baik, itu namanya Hijrah.
Maka maaf, jika seseorang yang
selalu mengikuti kebiasaan lama,
itu namanya belum Hijrah.
Ketiga adalah Jihad artinya
berjuang melakukan kegiatan
yang lebih dari batasan standar.
Seeorang yang berkualitas selalu
melaksanakan kegiatan yang
lebih dari batasan standar yang
telah ditetapkan. Contohnya,
bagi umat muslim sehari
diwajibkan melaksanakan shalat
5 waktu, maka maaf jika hanya
baru melaksanakan kewajiban
tersebut berarti belum disebut
Jihad. Maka jika ingin
dikategorikan Jihad maka harus
menambah dengan shalat-shalat
sunat. Begitupun jika seseorang
dalam bekerja hanya baru bisa
menyelesaikan tugas atau
sasaran atau target yang telah
ditetapkan, maka itu belum Jihad
namanya. Kalau ingin
melaksanakan Jihad, hasil kerja
kita harus melebihi tugas atau
sasaran atau target yang telah
ditetapkan.*
*sumber :http://
edisw.wordpress.com/2009/09/28/
iman-hijrah-dan-jihad/
Tafsir Ayat QS (2):218
Allah Swt. berfirman: Inna al-
ladzîna âmanû (Sesungguhnya
orang-orang yang beriman).
Ayat ini diawali dengan
penyebutan orang-orang yang
beriman. Secara bahasa, kata al-
îmân berarti at-tashdîq
(membenarkan).2 Secara syar’i,
al-îmân adalah at-tashdîq al-
jâzim al-muthâbiq li al-wâqi’ ‘an
dalîl (pembenaran yang pasti,
sesuai dengan kenyataan,
bersumber dari dalil).3 Karena
itu, frasa al-ladzîna âmanû
menunjuk kepada orang-orang
yang memiliki sifat iman itu.
Sebenarnya, kata âmanû
tergolong sebagai al-fi’l al-
muta’addî (kata kerja yang
membutuhkan mafûl bih atau
obyek). Ketika obyeknya tidak
disebutkan, maka dapat
dipahami bahwa keimanan
mereka bersifat mutlak. Perkara
yang mereka imani meliputi
semua perkara akidah yang
wajib diimani. Jika ada sebagian
perkara akidah yang diingkari,
mereka tidak lagi disebut
sebagai al-ladzîna âmanû
(orang-orang yang beriman).
Sebab, dalam QS an-Nisa’ [4]:
150-151 ditegaskan, orang-
orang yang menyatakan
beriman terhadap sebagian dan
ingkar terhadap sebagian
lainnya adalah orang-orang kafir
yang sebenar-benarnya (al-
kâfirûna haqq[an]).
Di samping beriman, mereka
juga berhijrah. Allah Swt.
berfirman: wa al-ladzîna hâjarû
(orang-orang yang berhijrah).
Dijelaskan al-Baidhawi,
pengulangan ism al-mawshûl di
sini menunjukkan keagungan
hijrah dan jihad sehingga seolah
secara mandiri dapat
merealisasikan ar-rajâ’ (harapan).
Menurut al-Qurthubi dan asy-
Syaukani, al-hijrah bermakna al-
intiqâl min mawdhû’[in] ilâ
mawdhû’[in], wa taraka al-
awwal li îtsâr ats-tsânî
(berpindah dari suatu keadaan
ke keadaan lain dan
meninggalkan yang pertama
karena mengutamakan yang
kedua). Ibnu Manzhur juga
menyatakan bahwa hijrah
berarti al-khurûj min ardh ilâ
ardh (keluar dari suatu negeri ke
negeri lainnya).
Adapun secara syar’i, hijrah
berarti al-khurûj min dâr al-kufr
ilâ dâr al-Islâm (keluar dari
negara kufur ke Negara Islam).
Di antara dalil yang
melandasinya adalah Hadis Nabi
saw.:
ﻻَ ﻫِﺠْﺮَﺓَ ﺑَﻌْﺪَ ﻓَﺘْﺢِ ﻣَﻜَّﺔَ
Tidak ada hijrah setelah
Penaklukan Makkah (HR al-
Bukhari dari Mujalid bin Mas’ud).
Sebelum ditaklukkan, Makkah
merupakan dâr al-kufr. Saat itu,
perpindahan dari Makkah ke
Madinah disebut sebagai hijrah.
Namun ketika sudah ditaklukkan,
Makkah berubah statusnya
menjadi bagian dari dâr al-Islâm.
Hadis ini menjelaskan, sesudah
penaklukan, perpindahan dari
Makkah ke Madinah tidak lagi
dianggap sebagai hijrah.
Ketentuan ini tidak hanya
berlaku bagi Makkah, namun
juga bagi semua negeri yang
telah ditaklukkan oleh Daulah
Islam. Dalam hadis al-Bukhari
dari Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Umar
digunakan ungkapan yang
bersifat umum: Lâ hijrah ba’da
al-fath (tidak ada hijrah sesudah
Penaklukan).
Bertolak dari hadis ini, dapat
disimpulkan bahwa istilah hijrah
menunjuk pada perpindahan
dari dâr al-kufr ke dâr al-Islâm.
Selain itu, mereka juga berjihad
di jalan Allah. Allah Swt.
berfirman: wa jâhadû fî sabîlil-
Lâh (dan berjihad di jalan Allah).
Secara bahasa, kata al-jihâd
berarti mengerahkan segala
kemampuan. Dalam pengertian
syar’i, al-jihâd menunjuk secara
khusus pada makna perang.
Dengan demikian, jihad fi
sabilillah adalah mengerahkan
segala kemampuan dalam
perang di jalan Allah, baik secara
langsung maupun memberikan
bantuan berupa harta, pendapat,
memperbanyak logistik, atau
lainnya.
Ibnu Jarir ath-Thabari pun
memaknai kata jâhadû dalam
ayat ini dengan qâtalû wa
hârabû (mereka berperang).
Dipaparkan ath-Thabari, kata
sabîlil-Lâh berarti tharîqatihi wa
dînihi.
Al-Khazin dan as-Samarqandi
memaknai fî sabîlil-Lâh dengan
fî thâ’atil-Lâh (dalam ketaatan
kepada Allah).
Siapa saja yang mengamalkan
tiga perkara itu bisa
mengharapkan rahmat-Nya.
Allah Swt. berfirman: ulâika
yarjûna rahmatal-Lâh (mereka
itu mengharapkan rahmat Allah).
Menurut az-Zuhaili, yang
dimaksud dengan rahmatal-Lâh
adalah tsawâbahu (pahala-
Nya).12 Adapun kata yarjûna
mengandung pujian terhadap
mereka. Sebab, tidak seorang
pun di dunia yang mengetahui
bahwa dia akan kembali ke
surga meskipun sudah
melakukan ketaatan paling
puncak.13 Menurut al-Qurthubi
dan az-Zuhaili, hal itu disebabkan
karena dua alasan. Pertama: dia
tidak mengetahui bagaimana
akhir kehidupannya. Kedua: agar
dia tidak bersandar pada
amalnya semata.
Penjelasan senada juga
disampaikan Abdurahman as-
Sa’di. Menurutnya, frasa ini
mengisyaratkan bahwa seorang
hamba—sekalipun sudah
melakukan berbagai amal—tidak
seyogyanya bergantung dan
percaya pada amalnya. Akan
tetapi, dia harus berharap akan
rahmat-Nya, diterima semua
amalnya, diampuni semua
dosanya, dan ditutup semua
aibnya.
Masih menurut as-Sa’di, ayat ini
menjadi dalil bahwa ar-rajâ’ atau
harapan itu tidak terjadi kecuali
sesudah mengerjakan sebab-
sebab kebahagiaan. Adapun
harapan yang disertai dengan
kemalasan dan tidak melakukan
sebab-sebab kebahagiaan, maka
itu adalah kelemahan, angan-
angan, dan fatamorgana. Itu
juga menunjukan lemahnya
tekad dan kurangnya akal
pelakunya, seperti halnya
seseorang yang mengharapkan
anak tanpa menikah atau
mendapatkan panen tanpa
menabur benih.
Dijelaskan oleh al-Qurthubi, ar-
rajâ’ (harapan) harus senantiasa
diiringi dengan al-khawf (takut),
sebagaimana al-khawf juga
harus disertai dengan ar-rajâ’.
Lebih dari itu, sebagaimana
dinyatakan asy-Syaukani,
kadangkala kata ar-rajâ’ juga
bermakna al-khawf, seperti
dalam QS Nuh [71]: 13. Kata lâ
tarjûna dalam ayat tersebut
bermakna lâ takhâfûna (mereka
tidak takut) akan kebesaran
Allah.
Ayat ini kemudian diakhiri
dengan firman-Nya: Wal-Lâh
Ghafûr[un] Rahîm[un] (Allah
Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang). Allah Ghafûr,
mengampuni dosa-dosa dan
kesalahan hamba-Nya apabila
mereka mati dalam keadaan
iman. Allah Rahîm, memberikan
rahmat-Nya yang tak terbatas
kepada hamba-Nya.
Ayat ini juga menjadi dalil, siapa
pun yang melakukan ketiga amal
tersebut akan mendapatkan
ampunan dari-Nya, selain
mendapatkan rahmat-Nya.
Ketika mendapatkan maghfirah
berarti dia tidak akan ditimpa
hukuman di dunia maupun di
akhirat. Tatkala mendapatkan
rahmat, maka dia memperoleh
segala kebaikan di dunia dan
akhirat.

Selasa, 15 November 2011

kata2 bijak

Setiap orang seharusnya
melakukan 2 hal dengan
kesungguh-sungguhan :
mengerjakan hal yang sangat ia
sukai, dan mengerjakan hal
yang sangat ia benci.
Kemarahan adalah keadaan
dimana lidah bekerja lebih
cepat daripada pikiran, dan
tindakan lebih cepat dari
nurani.
Tak ada yang mampu
mengubah masa lalu, tapi anda
dapat merusak masa depan
dengan menangisi masa lalu
dan merisaukan masa depan.
Kekayaan sejati tidak
diukur dari seberapa
banyak investasi yang dia
lakukan untuk memperoleh
uang, tetapi seberapa
besar investasi yang dia
lakukan untuk memperoleh
akhirat.
Senyum adalah anugrah Tuhan
bagi setiap manusia yang
mengandung cahaya kebaikan
dan kesucian, membawa
kedamaian bagi yang melihat,
dan menumbuhkan welas asih
bagi yang memberi. Maka
tersenyumlah kepada semua
orang.
Lebih mudah untuk
melawan ribuan orang
bersenjata lengkap
dibandingkan melawan
kesombongan diri sendiri.
Apa yang anda lakukan hari ini,
merupakan kunci kebaikan
ataupun juga kehancuran hari
esok anda. Lakukanlah yang
terbaik untuk hari ini.
Betapa sulitnya manusia
bersyukur atas nafas yang
masih berhembus di badan.
Namun betapa mudahnya
manusia mengeluh hanya
karena kakinya menginjak
kotoran.
Apapun yang terjadi pada anda
esok hari itu karena apa yang
anda lakukan hari ini.
Tuhan tidak menurunkan
takdir begitu saja. Tuhan
memberikan takdir sesuai
dengan apa yang kita
lakukan. Jika kita maju dan
berusaha, Tuhan akan
memberikan takdir
kesuksesan. Jika kita
lengah dan malas, maka
Tuhan akan memberikan
takdir kegagalan.
Kepada orang bodoh sekalipun
TUHAN mengirimkan
keberuntungan, kepada orang
gila sekalipun TUHAN
memberikan rejeki kehidupan.
Saat kita menatap ke
belakang sesungguhnya
kita telah tertinggal
dengan orang yang
merangkak ke depan.
Sesungguhnya masa lalu
adalah guru bagi kita
untuk menatap dan
membangun masa depan.
Hal tersulit dalam kehidupan ini
bukanlah untuk melampaui
orang lain, tetapi melampaui
ego dan diri kita sendiri.
Banggalah pada dirimu
sendiri, Meski ada yang tak
Menyukai. Kadang mereka
membenci karena Mereka
tak mampu menjadi
seperti dirimu.
Duri dalam kaki sulit ditemukan,
Apalagi duri dalam hati. Jika ada
orang yang melihat duri di
hatinya, mana mungkin
kesedihan akan berkuasa?
Tuhan menciptakan segala
sesuatu berpasang
pasangan.Ada tangan
kanan,ada tangan kiri.Ada
yang pintar,ada yang
bodoh.Jangan bilang kau
tak pernah mengecap
manisnya
keberhasilan,jangan bilang
kau gak pernah mengecap
pahitnya kegagalan.Tapi
biarlah semua seperti air
mengalir dan lakukanlah
yang terbaik didalam
keseharianmu
Jika kamu takut melangkah,
lihatlah bagaimana seorang
bayi yang mencoba berjalan.
Niscaya akan kau temukan,
bahwa setiap manusia pasti
akan jatuh. Hanya manusia
terbaik lah yang mampu
bangkit dari ke jatuhannya.
Tuhan adalah sebagaimana
yang kamu pikirkan, Jika
kau berpikir Tuhan itu Baik,
maka Tuhan akan baik
padamu. Namun jika kamu
pikir Tuhan itu Buruk, maka
Tuhan akan
memperlakukan mu
dengan Buruk.
Jika kamu tidak suka apa yang
ada di sekeliling mu, ubahlah,
setidaknya ubahlah dirimu
sendiri. Ingat, kamu bukan
sebatang pohon.
Manusia terbaik adalah
yang selalu berusaha
membuat orang lain
senang. Lakukanlah
walaupun kamu harus
meninggalkan mereka dan
sendirian.
Kelebihan kita adalah, kita
mampu memulai, dan kita juga
mampu untuk MENGAKHIRI.
Kita Selalu punya pilihan
tiap hari. Tinggal kita
memilih, memulai niat baik
yang kemarin, ataukah
menunggu dan
mendapatkan rasa
penyesalan besok.
Jika kamu melihat dunia, maka
lihatlah kebawah, karena jika
kau menengadah, maka yang
kau dapatkan adalah sakit leher
dan mata yang berkunang-
kunang.
Hidup ibarat menaiki
sepeda, agar tidak terjatuh
dari sepeda dan menjaga
keseimbangan, kita harus
terus bergerak, dan
mengayuhkan kaki.

agar selalu optimis dan berfikir positif. .click

"Ketahuilah,hal2 terindah di
dunia ini terkadang tak bs
terlihat dlm pandangan atau
teraba dgn sentuhan, mereka
hny bs terasakan dgn hati".
"Ketika kekuatan akan cinta
melebihi kecintaan akan
kekuasaan, maka dunia pun
menemukan kedamaian".
"Jika Anda bisa membuat orang
lain tertawa, maka Anda akan
mendapatkan semua cinta yg
Anda inginkan".
"Jangan lihat siapa yg berbicara,
tapi dengarkan apa yg mereka
bicarakan".
Tiada siapa paling pandai &
paling bodoh di dunia ini krn
setiap yg pandai itu boleh mjd
bodoh & setiap yg bodoh itu
boleh mjdi pandai
Pengetahuan ditingkatkan dgn
belajar; kepercayaan dgn
perdebatan; keahlian dgn latihan
& cinta dgn kasih sayang
Proyek besar tak bisa
diselesaikan sekaligus, tapi hrs di
bagi2 kebagian yg kecil & dapat
dikendalikan
Mgkn saja setiap masalah &
tantangan yg kita anggap sulit
itu masih ada solusinya, namun
blom terpikirkan oleh kita
Barangsiapa membawa berita
tentang orang lain kepadamu,
maka dia akan membawa berita
tentang dirimu kepada orang
lain
Kualitas dari kehidupan
se2orang itu tergantung pada
komitmennya utk berhasil,
bidang apapun yg dia tempuh
Manusia biasanya lebih
menghargai sesuatu yg sukar
diperoleh tapi sering melupakan
nikmat yg telah tersedia
Orang yg berjaya dalam hidup
adalah orang yg nampak
tujuannya dengan jelas &
menjurus kepadanya tanpa
menyimpang
Seseorang dgn wawasan yg
cukup untuk mengakui
kekurangannya berada paling
dekat dgn kesempurnaan
Orang2 berhasil tidak hanya
keras hati, mereka juga pekerja
keras yg percaya pada
kemampuan dirinya
Berfikir itu cahaya, kelalaian itu
kegelapan, kejahilan itu
kesesatan & manusia yg paling
hina ialah orang yg menganiaya
orang bawahannya
Bkn mereka yg terkuat &
terbesar yg akan dapat
mempertahankan eksistensinya.
Tapi hanya mereka yg mampu
beradaptasi terhadap perubahan
Mimpi mmg sangat perlu utk
memelihara gairah hidup &
kemajuan, tapi mimpi tanpa
disertai tindakan hanyalah
seperti pepesan kosong belaka
Kawan sejati ialah orang yg
mencintaimu meskipun telah
mengenalmu dengan sebenar-
benarnya ia itu baik dan
burukmu
Kekecewaan mengajar kita arti
kehidupan. Teruskan perjuangan
kita walau terpaksa utk hadapi
rintangan demi rintangan hidup
Barangsiapa yg hari ini sama
dgn kemarin, maka tertipulah
dia, & barangsiapa hari ini lebih
jahat dari kemarin, maka
terkutuklah dia
Kita tidak dapat meneruskan
hidup dengan baik jika tidak
dapat melupakan kegagalan dan
sakit hati di masa lalu
Ketakutan-ketakutan akan
membatasi Anda untuk
melakukan berbagai hal yang
sangat berarti bagi Anda
Tak ada rahasia utk menggapai
sukses. Sukses itu dpt terjadi krn
persiapan, kerja keras & mau
belajar dari kegagalan
Lupakan kekecewaan, karena
harapan dimasa depan masih
terbentang luas dan begitu
cerah
Dalam kerendahan hati ada
ketinggian budi. Dalam
kemiskinan harta ada kekayaan
jiwa. Dalam kesempitan hidup
ada kekuasaan ilmu
Kita akan belajar lebih banyak
mengenai sebuah jalan dengan
menempuhnya, daripada dengan
mempelajari semua peta yag ada
di dunia
Menuliskan tujuan akan sangat
membantu dalam menjaga
alasan melakukan sesuatu
Sukses dalam hidup tidak
ditentukan oleh kartu baik, tapi
dengan cara memainkan kartu
buruk dengan baik
Yang anda butuhkan untuk
meraih cita2 adalah keinginan
kuat yg akan membawa anda
menjadi pekerja keras
Anda bisa sukses sekalipun tak
ada orang yang percaya anda
bisa. Tapi anda tak pernah akan
sukses jika tidak percaya pada
diri sendiri
Sukses dalam hidup tidak
ditentukan oleh kartu baik,tapi
dengan cara memainkan kartu
buruk dengan baik
Kalaulah anda tidak mampu
untuk menggembirakan orang
lain, janganlah pula anda
menambah dukanya
Jangan sekali-kali kita
meremehkan sesuatu perbuatan
baik walaupun hanya sekadar
senyuman
Mimpi tidak hanya membantu
Anda berhadapan dengan
kegagalan, tetapi mereka juga
memotivasi Anda secara
konstan
Mustahil itu OPINI. Ketika Anda
TIDAK YAKIN dapat mencapai
IMPIAN, sesungguhnya Anda
sudah GAGAL SEBELUM MEMULAI
Seribu perkataan dan
pengetahuan tdk berarti tanpa
ada satu tindakan yang nyata.
ACTION !!!
KEKUATIRAN tidak pernah
memperbaiki hari esok, bahkan
hanya melemahkan SUKACITA
pada hari ini
Memaafkan memang takan
mengubah MASA LALU, tapi pasti
akan mempermudah MASA
DEPAN
Berapa Besar ukuran CINTA?
Sebesar PERJUANGAN kita untk
MEMPERTAHANKAN nya
Kata-kata itu tenaga yang luar
biasa. Seandainya mulut HItler
diplester, Perang Dunia ke 2 tak
akan ada.
Jadilah berkat bagi banyak
orang. Berbagi itu indah teman :
Memiliki IMPIAN saja belum
cukup. Miliki komitmen untuk
MERASA HARUS dan BERTEKAD
mencapai impian tersebut
Dalam Takut, yg Tampak adlh
Hambatan. Dalam YAKIN, yg
Tampak adlh KESEMPATAN
WORKING......is to win the WAR
to be THE KING
Kesempatan tidak datang dua
kali . Just do it !!! Jangan sampai
menyesal karena kesempatan
tersebut berlalu begitu saja
Hidup tanpa mempunyai TUJUAN
sama seperti " Layang-layang
putus" Miliki tujuan dan
PERCAYALAH anda dapat
mencapainya
BERPIKIR POSITIF dapat
menghancurkan semua tembok
pemisah antara 'tidak bisa' dan
'bisa'
Do what you LOVE , and LOVE
what you do. And you will get
what you want
You can't go back and make
new start.. But you can start
now to make new end...
"Tidak akan ada langkah ke-2
bila tak ada langkah pertama" ,
Just Do it !!!
Jangan Merangkak dalam
Keraguan, Berlarilah dengan
KEYAKINAN
Good night all, syukuri untuk
semua apa yg terjadi hari ini dan
tidurlah dengan nyenyak.
Friendship doubles your joys,
and divides your sorrows
Never tell God that u have a big
PROBLEM, but tell ur problem
that u have a BIG GOD
orang bijak adalah orang yang
selalu belajar dari kegagalannya
sedangkan orang yang bodoh
adalah orang yang selalu
menutupi kegagalannya
orang yang gagah perkasa itu
bukan orang yang bertubuh
kekar melainkan orang yang
mampu mengendalikan
emosinya ketika marah
lakukan apa yang dapat anda
lakukan, dengan apa yang anda
miliki dan di tempat anda berada
Kebanyakan orang gagal adalah
orang yang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka ke titik
sukses saat mereka memutuskan
untuk menyerah
Jangan biarkan bayangan masa
lalu merusak sinar matahari
untuk hari esok, Hiduplah untuk
hari ini.
Lakukanlah apa yang anda ingin
lakukan. selama itu bernilai
positif bagi anda.
Terkadang terasa pesimis,namun
bangkitkanlah dengan
bayangkan euforia yg nanti
kalian raih
Jangan pernah berfikir tidak
akan pernah bisa mendaptkan
dia,meraih cita-cita,dan segala
hal yg kau inginkan
Tetap semangat ! Tetap
berkontribusi bagi bangsa dan
negeri ini
Selamat pagi,awali hari dengan
penuh semangat !
Lelah?menyerah? Padahal
kesuksesan sudah di depan mata
Berusahalah terus jangan
pantang menyerah seakan akan
besok kau akan mendapatkan
kebahagian tak terkira
Semangatlah karena kau tahu
esok akan menjadi
kesuksesanmu
Kau takkan pernah tahu
kesuksesan itu jikalau tak
pernah mencoba dan hanya
menyerah
Mimpikan yang kau mau dan
kejarlah impianmu itu
Belajar memang
melelahkan,namun lebih lelah
nanti kelak jikalau saat ini tidak
belajar
Hidup ini penuh warna,kitalah
yang harus berusaha mengisi
tuk hidup penuh warna cerah
Orang sukses takkan pernah
mengeluh bagaimana kalau akan
gagal,namun berusaha
bagaimana untuk berhasil
lakukanlah yang terbaik dan
anda akan dapat hasil yang
terbaik pula
kesuksesan itu penuh
tantangan,gagal sekali dua kali
itu biasa,tetaplah konsisten
dengan mimpi kita
Hadapi masalah tnpa masalah
agar masalah tidak mnjadi
risalah kesalahan spanjang
perjalanan ini
Genggamlah bumi sblm bumi
menggengam anda,pijaklah bumi
sblm bumi memijak anda,maka
perjuangkanlah hidup ini sblm
anda memasuki perut bumi.
berlarilah sekencang
mungkin,realisasikan lah target
yg telah dicanangkan untuk
hidup yg lebih baik
"Hanya seseorang yg bs takut
bertindak berani. Tanpa rasa
takut itu tidak ada apapun yg
bisa disebut berani".
"Tindakan benar memerlukan
kekuatan besar".
"Tidak ada beban yg berat kalau
semua orang mau
mengangkatnya".
"Buka mata kita lebar-lebar
sebelum menikah, dan biarkan
mata kita setengah terpejam
sesudahnya".
"Berbahagialah mereka yang
dapat bertahan di saat
menerima keberuntungan dan
ketidakberuntungan".
"Uang tdk akan pernah cukup
untuk menyembunyikan
perasaan sakit dan
kebingungan".
"Dalam dunia ini, tidak ada
kesilapan atau ketidak
sengajaan. Semua yg
mendatangi kita adalah untuk
dipelajari".
"Ketka kita sedang tdk
mengingat-Nya bahkan Ia selalu
bsama kita dan menurunkan
semua anugerah-Nya. Lalu
pantaskah kita merusak
semuanya?".
"Ketika kita berencana maka
biarkanlah Tuhan yg menjadi
penghapusnya dan
menggantinya dengan yg lebih
baik".
"Kejujuran adalah batu penjuru
dari segala kesuksesan,
Pengakuan adalah motivasi
terkuat".
"Mengucapkan kta2 negatif sprti
halnya sseorang menancapkan
paku2 di sebatang
pohon.Walaupun paku sdh
tercabut,tetap aj meninggalkan
bekas".
"Anda tdk pernah merencanakan
masa depan dimasa lalu".
(Edmund)
"Ilmu itu di dapat dari lidah yg
gemar bertanya dan akal yg
suka berpikir". (Abdullah bin
Abbas)
"Tiada shalat yg sempurna tanpa
jiwa yg khusyuk.Tiada puasa yg
sempurna tanpa mencegah diri
drpd pbuatan sia2".
"Ya Tuhan, jgn engkau
tinggalkan kami dlm
kesengsaraan,jgn engkau ambil
kami dlm kelengahan,dan jgn
engkau jdkan kami tmasuk org2
yg lalai".

Senin, 14 November 2011

ak

cek

tulisan unik click

.........................╘╗_۩_╔╛
.........................╘T█ ▓T╛
............................]█▓[
............................]█▓[
...............╘╗____╔╝█▓╚╗____╔╛
. ۞]════╬|▓▓▓ | ﻋﻴﻦ ﺍﻟﺨﺎﺭﻗﺔ|▓▓▓|
╬════[۞
................┌╜‾‾‾‾║▒░▒║‾‾‾‾╙┐
..........................║▒♥▒║
..........................║▒♥▒║
...........................|▒♥▒|
...........................|▒♥▒|
...........................|▒▒▒|
...........................|▒♥▒|
...........................|▒♥▒|
...........................|▒♥▒|
...........................|▒♥▒|
...........................|▒♥▒|
...........................|▒♥▒|
...........................|▒♥▒|
...........................\▒░▒/
............................\▒▒/
.............................\▒/
..............................\/
.....♥#########♥
.....♥#############♥
...♥###############♥
.....♥#################♥..................♥###♥
..♥##################♥..........♥#########♥
....♥#################♥......♥#############♥
.......♥################♥..♥###############♥
.........♥################♥################♥
...........♥###############################♥
..............♥############################♥
................♥#########################♥
..................♥######################♥
....................♥###################♥
......................♥#################♥
........................♥##############♥
...........................♥###########♥
.............................♥#########♥
...............................♥#######♥
.................................♥#####♥
...................................♥###♥
.....................................♥#♥
.......................................♥
.......................................♥
.....................................♥
...................................♥
.................................♥
..............................♥
............................♥
.........................♥
......................♥
..................♥
.............♥
.........♥
......♥
....♥
......♥......................♥...♥
..........♥.............♥............♥
..............♥.....♥...................♥
...................♥.....................♥
................♥......♥..............♥
..............♥.............♥....♥
.............♥
...........♥
..........♥
.........♥
.........♥
..........♥
..............♥
...................♥
..........................♥
...............................♥
.................................♥
.................................♥
..............................♥
.........................♥
..................♥
.............♥
.....♥
...♥
.♥.............................♥....♥
♥..........................♥...........♥
.♥......................♥................♥
..♥...................♥..................♥
...♥....................................♥
.....♥................................♥
........♥.........................♥
...........♥...................♥
..............♥..............♥
..................♥.......♥
.....................♥..♥
♥♥♥♥♥ \MAGOOT/♥♥♥♥♥